Awal Tahun, Harga Karet di Kabupaten Tebo Masih Stabil

Awal Tahun, Harga Karet di Kabupaten Tebo Masih Stabil

Harga karet di Kabupaten Tebo masih stabil.-ihwan/jambi-independent.co.id-

MUARATEBO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Petani karet di Kabupaten Tebo menyambut awal tahun 2025 dengan rasa lega. Pasalnya, harga karet di Kabupaten Tebo stabil di angka Rp14.500 per kilogram, tanpa penurunan sejak akhir tahun 2024 lalu. 

Rozi, Ketua Kelompok Lelang Karet di Desa Sumbersari Kecamatan Rimbo Ulu mengungkapkan bahwa harga karet di Kabupaten tersebut berlaku di Pasar Lelang.

Sementara itu, harga karet di Kabupaten TEbo yang ditawarkan oleh tengkulak bervariasi, yakni berkisar antara Rp12.000 hingga Rp13.000 per kilogram.

"Alhamdulillah, hingga hari ini harga karet masih bertahan di angka Rp14.500 per kilogram, dan belum ada perubahan sejak akhir 2024 kemarin," ungkap Rozi, Senin 20 Januari 2025.

BACA JUGA:Terbaru, Jalintim di Jambi Masih Macet 15 Kilometer, Ini Daftar Kawasan yang Terdampak Banjir

BACA JUGA:Ini Jadwal Libur Bulan Ramadan 2025, Sekolah Libur Sebulan?

Rozi  juga berharap agar harga karet tidak mengalami penurunan lebih lanjut, sehingga memberikan harapan bagi para petani di Kecamatan Rimbo Ulu dan Rimbo Bujang. 

"Semoga harga karet tetap stabil atau bahkan meningkat. Itu harapan kita semua, khususnya para petani," tambahnya.

Namun, meskipun harga relatif stabil, Rozi mencatat adanya penurunan produksi karet di kedua kecamatan tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini disebabkan oleh alihfungsi kebun karet menjadi kebun kelapa sawit oleh sebagian petani, karena harga karet yang tidak kunjung membaik.ujarnya

BACA JUGA:Didemo Ratusan ASN, Ini Jawaban Kemendiktisaintek

BACA JUGA:Mendikti Satryo Didemo Ratusan ASN, Buntut Pemberhentian Mendadak Salah Satu Pegawai

"Dulu, Rimbo Bujang dan Rimbo Ulu adalah penghasil karet terbanyak di Tebo. Namun, karena harga yang tidak stabil, banyak petani yang beralih ke sawit," jelas Rozi

Para petani karet di Tebo kini berharap ada perbaikan dalam harga, agar sektor perkebunan karet dapat kembali berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: