1.000 Ekor DOC Tanpa Dokumen Gagal Berlayar ke Batam

10 box DOC tanpa dokumen.-ist/jambi-independent.co.id-
JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Petugas Karantina Hewan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan JAMBI (Karantina JAMBI), Badan Karantina Indonesia (Barantin) mengagalkan pengiriman 10 box Day Old Chick (DOC).
10 box DOC ini, berisi sekitar 1.000 ekor yang diangkut menggunakan kapal cepat Sun Rico, Sabtu 22 Februari 2025.
Proses penggagalan ini dilakukan saat petugas Karantina mengawasi alat angkut di Pelabuhan LLASDP (Lalulintas Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) dan menemukan DOC yang akan dikirim ke Batam.
Saat diperiksa, ternyata DOC ini tanpa disertai Sertifikat Kesehatan dari daerah asal sebagaimana diwajibkan oleh regulasi yang berlaku. DOC tersebut berasal dari Jambi dan merupakan bagian dari distribusi unggas komersial.
BACA JUGA:Warga Pondok Meja Ngadu Soal Gas LPG 3 Kg dan Angkutan Batu Bara ke Sy Fasha
Hal ini disampaikan Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang.
Kata dia, seusai Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019, setiap komoditas hewan yang melintas antar daerah harus menjalani pemeriksaan dan memperoleh dokumen resmi dari petugas karantina guna memastikan media pembawa yang dilalulintaskan bebas dari Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK).
"Pihak Karantina Jambi sebelumnya telah memberikan edukasi mengenai prosedur pengiriman yang benar kepada pemilik DOC. Namun, mereka tetap bersikeras melanjutkan pengiriman tanpa memenuhi syarat administratif yang ditetapkan," jelas Sudiwan.
Sudiwan mengatakan sebagai tindak lanjut, petugas akhirnya melakukan penolakan dan ribuan DOC tersebut dikembalikan kepada pengguna jasa untuk melengkapi dokumen sesuai ketentuan yang berlaku.
BACA JUGA:Ini Cara Tampil Pede Bicara di Depan Umum, Memberi Penjelasan yang Lantang
BACA JUGA:Sinsen Serahkan 1 Unit Sepeda Motor Honda kepada Pemenang Doorprize Honda DBL Jambi Series 2025
Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran penyakit Avian Influenza (AI) yang dapat membahayakan kesehatan hewan dan manusia.
"Penyakit AI merupakan ancaman serius bagi industri peternakan dan kesehatan masyarakat. Penyakit ini memiliki tingkat kematian tinggi pada unggas dan bersifat zoonosis yakni dapat ditularkan ke manusia. Sehingga, pencegahan dan penyebarannya wajib dilakukan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: