Timnas Indonesia vs Australia: 20 Kali Bertemu, Hanya Sekali Menang! Apakah Sejarah Akan Berubah di Sydney?

Timnas Indonesia vs Australia: 20 Kali Bertemu, Hanya Sekali Menang! Apakah Sejarah Akan Berubah di Sydney?

Timnas Indonesia Vs Timnas Autralia-Instagram@timnas indonesia-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sejak pertama kali bertemu pada 17 November 1967, Timnas Indonesia telah melakoni 20 laga melawan Timnas Australia. Berdasarkan data statistik 11v11, Indonesia mengalami 15 kekalahan, hanya mampu menahan imbang Australia sebanyak empat kali, dan baru sekali meraih kemenangan.

Satu-satunya kemenangan bersejarah itu terjadi pada 30 Agustus 1981 dalam ajang kualifikasi Piala Dunia 1982. Bertanding di Stadion Gelora 10 November Surabaya, Garuda berhasil menundukkan Socceroos dengan skor tipis 1-0 berkat gol Herry Risdianto di menit-menit akhir. Namun, sejak kemenangan itu, Indonesia gagal meraih hasil positif dalam 10 laga selanjutnya, hanya mampu mencatatkan dua kali hasil imbang dan delapan kekalahan.

Kabar baiknya, dalam pertemuan terakhir kedua tim pada 10 September 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Indonesia berhasil menahan imbang Australia tanpa gol dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C. Ini menjadi sinyal positif bahwa tim Garuda mengalami peningkatan performa.

Sebelum hasil imbang tersebut, Indonesia terakhir kali bertemu Australia di babak 16 besar Piala Asia 2023 di Qatar. Saat itu, Garuda harus mengakui keunggulan Australia dengan skor telak 0-4. Namun, dalam kurun waktu delapan bulan setelahnya, performa Indonesia menunjukkan grafik naik.

BACA JUGA:Pelecehan pada Hukum: Ketidakpedulian pada Kemanusiaan, Mengganggu Keteraturan Sosial dan Merusak Peradaban

BACA JUGA:Irjen Pol Krisno H Siregar: Kalau Anda Percaya Saya, Saya Percayakan Diri Saya Pada Anda

Tidak hanya berhasil menahan Australia di kandang, Indonesia juga mencatatkan hasil berharga lainnya seperti menahan Arab Saudi 1-1 di Jeddah. Imbas dari performa gemilang ini, peringkat FIFA Indonesia yang sebelumnya berada di posisi 146 dunia melonjak tajam ke peringkat 129.

Meski sempat turun ke peringkat 130 setelah hasil kurang memuaskan melawan Bahrain (2-2) dan China (1-2) pada Oktober, Indonesia kembali naik ke posisi 127 dunia usai menaklukkan Arab Saudi dengan skor 2-0 di SUGBK. Sayangnya, di penghujung tahun 2024, Indonesia harus puas mengakhiri tahun di peringkat 129 setelah gagal mempertahankan performa di ASEAN Cup 2024 dengan mayoritas pemain U-22.

Melihat tren positif yang terjadi dalam setahun terakhir, laga ketujuh kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C yang akan berlangsung di Stadion Sepak Bola Sydney pada Kamis (20/3) pukul 16.10 WIB menjadi momen penting bagi Indonesia untuk meraih kemenangan kedua dalam sejarah melawan Australia.

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, optimistis bahwa timnya siap menghadapi tantangan besar ini.

BACA JUGA:Waspada! Modus Kejahatan Smishing Marak, BRI Ingatkan Nasabah untuk Jaga Kerahasiaan Data Perbankan

BACA JUGA:Kota Jambi Cetak Sejarah! Kelola Jargas Mandiri, Solusi Hemat untuk Rumah Tangga dan Usaha

"Saya pikir tim sudah siap. Mereka tahu apa yang kami harapkan besok, jadi kami tak sabar untuk memainkan pertandingan itu," ujar Kluivert dalam sesi jumpa pers pra-laga.

Meski baru ditunjuk sebagai pelatih, Patrick Kluivert tidak melakukan banyak perubahan dalam pemanggilan pemain. Dari 30 nama yang dipanggil, sebagian besar merupakan pemain yang sudah menjadi langganan di era Shin Tae-yong.

Satu-satunya debutan dari kompetisi domestik adalah Septian Bagaskara, striker Dewa United yang tampil moncer di Liga 1 Indonesia dengan torehan tujuh gol. Meski bukan pilihan utama, performanya membuatnya menjadi top skor kedua pemain lokal di liga, hanya kalah dari rekan setimnya, Egy Maulana Vikri, yang mencetak 11 gol.

Selain Septian, empat pemain keturunan juga dipanggil untuk pertama kalinya dan siap mencatatkan caps debut mereka bersama Timnas Indonesia. Mereka adalah:
Ole Romeny (Oxford United, Inggris), Dean James (Go Ahead Eagles, Belanda), Joey Pelupessy (Lommel SK, Belgia), Emil Audero (Palermo, Italia).

BACA JUGA:Kasus Sumur Minyak Ilegal di Batanghari, Sitanggang Masuk DPO, Polisi Satroni 2 Rumahnya, Ini Hasilnya

BACA JUGA:Asian Agri Gelar Bazar Minyak Goreng Premium dengan Harga Terjangkau di Jambi

Di kubu lawan, pelatih Australia Tony Popovic juga melakukan beberapa perubahan dalam skuadnya. Empat nama baru yang dipanggil ke dalam tim Socceroos adalah:

Nectarios Triantis (Hibernian FC, Skotlandia), Kai Trewin (Melbourne City, Australia), Alex Grant (Sydney FC, Australia), Ryan Teague (Melbourne City, Australia)

Selain itu, beberapa pemain senior yang sempat absen lama, seperti Jason Davidson, Adam Taggart, Marco Tilio, Daniel Arzani, Fran Karacic, dan Tom Glover, juga kembali dipanggil untuk memperkuat Australia. Popovic terpaksa melakukan perubahan ini setelah beberapa pemain kunci seperti Harry Souttar, Alessandro Circati, dan Jordan Bos absen karena cedera.

Salah satu pertanyaan terbesar jelang laga ini adalah bagaimana Patrick Kluivert akan menyusun strategi melawan Australia. Dalam perkenalan resminya di Jakarta Januari lalu, Kluivert menyebutkan bahwa dirinya lebih menyukai formasi 4-3-3, berbeda dari Shin Tae-yong yang kerap menggunakan formasi 3-5-2 atau 3-4-3.

BACA JUGA:EZNet Wireless Hadirkan Solusi Internet Tanpa Kabel, Praktis dan Terjangkau

Namun, mengingat waktu persiapan yang terbatas, kemungkinan besar Kluivert tidak akan melakukan perubahan besar-besaran. Jika mengacu pada pemilihan pemain yang tak jauh berbeda dari era Shin Tae-yong, ada kemungkinan formasi yang digunakan pun masih serupa.

Jika tetap menggunakan skema tiga bek, formasi 3-4-1-2 bisa menjadi pilihan Kluivert. Beberapa pemain yang berpotensi mengisi posisi utama dalam formasi ini adalah:

    Kiper: Maarten Paes
    Bek tengah: Jay Idzes, Mees Hilgers, Rizky Ridho
    Bek sayap: Kevin Diks (kanan), Calvin Verdonk (kiri)
    Gelandang tengah: Thom Haye, Joey Pelupessy
    Gelandang serang: Marselino Ferdinan
    Striker: Ole Romeny, Septian Bagaskara

Namun, Kluivert sendiri tidak ingin mengungkapkan banyak soal strategi yang akan digunakan.

BACA JUGA:Banjir Rendam 500 Hektare Sawah di Muaro Jambi, Petani Terancam Gagal Panen!

"Melakukan perubahan besar saat ini hampir mustahil. Namun tentu saja ada beberapa hal yang tidak akan saya ungkap di sini. Akan ada perubahan, tetapi itu tetap rahasia tim," kata Kluivert.

Saat ini, Australia dan Indonesia menempati posisi dua dan tiga klasemen sementara Grup C dengan koleksi tujuh dan enam poin. Kemenangan di laga ini akan membawa salah satu dari mereka semakin dekat ke babak selanjutnya dan berpotensi menemani Jepang lolos ke Piala Dunia 2026.

Di pertandingan lain, Jepang akan memastikan diri menjadi negara pertama yang lolos ke Piala Dunia 2026 jika berhasil menang atas Bahrain di Stadion Saitama pada Kamis sore.

Sementara itu, Arab Saudi yang masih berjuang di klasemen akan menghadapi China di Stadion Al-Awwal Park pada Jumat dini hari.

Dengan peluang besar yang ada, Indonesia harus memanfaatkan momentum ini sebaik-baiknya untuk mengukir sejarah dan memperbesar asa tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya. Kemenangan melawan Australia bisa menjadi kunci utama menuju impian besar tersebut.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: