FKPT Jambi Sebut Rendahnya Literasi Digital Jadi Pintu Masuk Penyebaran Paham Radikal

FKPT Jambi Sebut Rendahnya Literasi Digital Jadi Pintu Masuk Penyebaran Paham Radikal

Ketua FKPT Jambi Abd Rahman saat dilantik baru-baru ini.-ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membuat laporan hasil survei Indeks Potensi Radikalisme (IPR) 2024.

Laporan hasil survei IPR menunjukkan bahwa tingkat potensi radikalisme di Provinsi Jambi mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Ketua FKPT Jambi Abd Rahman didampingi Mochammad Farisi, Kabid Pengkajian dan Penelitian menjelaskan, penurunan IPR ini menunjukkan dampak positif dari berbagai program literasi keagamaan dan digital yang dilakukan oleh pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil. 

Namun, ia juga menekankan bahwa tantangan serius masih tersisa, terutama di ruang digital.

BACA JUGA:Dasar Nekat! Warga Bulian Ketahuan Oplos Isi Tabung Gas LPG 3 Kg ke Tabung Gas 12 Kg

BACA JUGA:Hasil Liga Champions: Barcelona 3-3 Inter Milan, Duel Sengit Sarat Gol dan Drama di Semifinal Leg Pertama!

IPR Jambi 2024 tercatat sebesar 13,0, turun dari 14,6 pada tahun 2023. 

Penurunan paling signifikan terjadi pada dimensi sikap, yang menandakan membaiknya toleransi sosial dan penolakan terhadap kekerasan berbasis ideologi. 

Dimensi pemahaman dan tindakan juga mengalami tren penurunan, meskipun pada tingkat yang lebih rendah.

Survei ini dilakukan terhadap 400 responden usia 17–59 tahun, menggunakan metode multistage random sampling di 2 kota dan 4 kabupaten, dengan pendekatan kuantitatif melalui wawancara tatap muka.

BACA JUGA:PLN Siap Wujudkan 'PALI Terang Bahagia', Dukung Program Prioritas PALI 2025–2030

BACA JUGA:Ditpolairud Polda Jambi Tangkap 2 Kapal Trawl di Perairan Tanjab Timur, 9 Orang Diamankan

Hasil survei mencatat bahwa:

- 58% netizen mencari konten keagamaan melalui media sosial, terutama YouTube, Facebook, dan TikTok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: