M Said Didu Komentari Putusan Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng dan CPO, Ini Katanya

M Said Didu Komentari Putusan Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng dan CPO, Ini Katanya

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Terkait kebijakan Presiden Joko Widodo tentang larangan ekspor minyak goreng (Migor) dan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) ini mendapat kritikan dari mantan sekretaris Kementerian BUMN, M Said Didu. 

Menurut Said Didu, harga minyak goreng sangat gampang diturunkan dengan cara gunakan dana penguatan ekspor CPO untuk subsidi minyak goreng seperti subsidi biosolar. 

Hingga Said Didu menilai, kebijakan itu seperti mengobati ketombe tetapi amputasi kaki. 

"Kebijakan larangan ekspor CPO dan minyak goreng untuk menurunkan harga minyak goreng, bagaikan orang mengobati ketombe dengan cara mengamputasi kaki," ujar Said Didu melalui Twitter-nya, dikutip Sabtu 23 April 2022.

Baca Juga: Kementan Terus Dorong Petani Miliki Pertanian Organik Besertifikasi

Baca Juga: Kebakaran di Blok D Tanjab Timur, 2 Kios Kelontong Ludes

Dia menjelaskan setidaknya ada 5 dampak dari larangan ekspor CPO dan minyak goreng. Diantaranya:

1. Pabrik CPO dan migor akan mengurangi produksi sekitar 70%.

2. Pembelian TBS berkurang sekitar 60-70% - harga TBS petani turun sekitar 50%

3. Pendapatan negara dari sawit turun sekitar 50-60%

4. harga CPO/turunan naik dan dinikmati negara lain.

Baca Juga: Kasus Suap Izin Ekspor Minyak Goreng Kejagung Geledah 10 Tempat dan Amankan 650 Dokumen

Baca Juga: Niat Tolong Korban Kecelakaan Anggota Polisi di Jember Babak Belur Dihajar Warga

"Kalau pemerintah tidak mau menurunkan harga minyak goreng dengan kebijakan subsidi maka demi keadilan, seharusnya menghentikan subsidi biosolar yang sudah habiskan uang rakyat sekitar Rp 120 triliun sejak 2016 karena subsidi ini hanya dinikmati oleh orang kaya dan perusahaan konglomerat," ujar Didu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: