Menko Airlangga Terus Evaluasi PPKM, Kunjungan Kedalam dan Luar Negeri Juga Diperketat

Menko Airlangga Terus Evaluasi PPKM, Kunjungan Kedalam dan Luar Negeri Juga Diperketat

Sulawesi: RR = 97,20% dan CFR = 2,63% dengan penurunan -98,83%

Maluku dan Papua: RR = 95,97% dan CFR = 1,75% dengan penurunan -89,81%

Mengenai Level Asesmen per 13 November 2021, dari 27 Provinsi di Luar Jawa-Bali tercatat bahwa seluruh provinsi berada pada Level Transmisi Komunitas tingkat 1, namun kondisi berbeda terjadi pada sisi Kapasitas Respon. Level Asesmen Situasi Pandemi: tidak ada Provinsi di Level 4 dan 3; sebanyak 25 Provinsi berada di Level 2 (karena kapasitas respon “Sedang” atau “Terbatas”); serta 2 Provinsi yang berada di Level 1 dengan kapasitas respon memadai (Provinsi Kep. Riau dan Nusa Tenggara Barat). Dari sisi capaian vaksinasi, hanya 1 Provinsi dengan tingkat Vaksinasi Dosis-1 pada Level “Memadai” (>70%), yaitu Kep. Riau (91,88%), 11 Provinsi di Level Sedang (50-70%), dan 15 Provinsi pada Level Terbatas (<50%).

“Level Asesmen pada tingkat Kabupaten/Kota, tidak ada yang masuk di Level 4, namun masih ada 5 Kabupaten/ Kota di Level 3, yaitu Tana Tidung, Gayo Lues, Sorong, Kota Subulussalam, dan Teluk Bintuni. Sebanyak 207 Kabupaten/ Kota di Level 2, dan terjadi peningkatan Kabupaten/ Kota di Level 1 yaitu sebanyak 174 Kabupaten/ Kota,” jelas Menko Airlangga.

Untuk 5 Kabupaten/Kota Penyelenggara World Superbike (WSBK) Mandalika, yakni Kota Mataram, Lombok Utara, Lombok Timur, dan Lombok Tengah, dan Lombok Barat, kesemuanya berada pada Level Asesmen 1. Menyoal pencapaian vaksinasi saat penyelenggaraan Superbike, yang ditargetkan mencapai 70% Dosis-1 sebelum event dilaksanakan, saat ini dari 5 Kabupaten/Kota di Pulau Lombok, tinggal 1 Kabupaten lagi yang belum mencapai 70% yaitu Lombok Timur yang mencapai 68,99%, dan segera akan dikejar pencapaiannya dalam minggu ini.

Perkembangan Sisi Ekonomi

Realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) s.d. 12 November 2021 mencapai Rp483,91 triliun atau 65,0% dari pagu Rp744,77 triliun. Jika dilihat per klaster, maka realisasinya adalah sbb:

Realisasi Klaster Kesehatan sebesar Rp129,30 triliun (60,1%);

Realisasi Klaster Perlinsos sebesar Rp139,04 triliun (74,5%);

Realisasi Klaster Program Prioritas sebesar Rp74,39 triliun (63,1%);

Realisasi Klaster Dukungan UMKM dan Korporasi sebesar Rp78,73 triliun (48,5%);

Realisasi Klaster Insentif Usaha sebesar Rp62,47 triliun (99,4%).

Realisasi Klaster Kesehatan yang sebesar Rp129,30 triliun yang utama adalah untuk Diagnostik (Testing dan Tracing) realisasi sebesar 68,7% atau Rp3,09 triliun; Therapeutic (Insentif dan Santunan Nakes) sebesar Rp14,47 triliun atau 76,4%; dan Vaksinasi (Pengadaan dan Pelaksanaan) sebesar 46,1% atau Rp26,6 triliun. 

Sementara itu, realisasi dari klaster Perlinsos yang sebesar Rp132,49 triliun, antara lain digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 94,3% atau Rp28,31 triliun dari pagu Rp28,31 triliun, Kartu Sembako sebesar 66,6% atau Rp33,22 triliun dari pagu Rp49,89 triliun, BLT Desa sebesar 65,5% atau Rp18,85 triliun dari pagu Rp28,80 triliun, dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 76,1% atau Rp6,70 triliun dari pagu Rp8,80 triliun.

Untuk Kartu Prakerja hingga 12 November 2021, telah diberikan kepada 5.932.867 Penerima untuk Batch 12-22, dan 5.764.498 (96%) Penerima telah menyelesaikan pelatihan, serta 5.667.110 juta (95%) Penerima telah mendapatkan insentif. Total insentif yang disalurkan selama 2021 sebesar Rp11,6 triliun,” pungkas Menko Airlangga.(*)                                            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: