Pusat Kajian Melayu Kultur dan Peradaban UIN STS Jambi Gelar Festival Seni Budaya Melayu Jambi
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI - Sebagai wujud kepedulian terhadap perkembangan seni budaya Melayu Jambi, Pusat Kajian Melayu Kultur dan Peradaban UIN STS Jambi bekerjasama dengan Fakultas Adab dan Humaniora menggelar festival Seni Budaya Melayu Jambi selama dua hari berturut-turut, yakni pada Selasa (9/11) hingga Rabu (10/11).
Festival tersebut diadakan di Pendopo Pentas Seni Budaya Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi. Beragam perlombaan yang berkaitan dengan seni budaya Melayu Jambi diselenggarakan. Kurang lebih terdapat tujuh cabang lomba yang diikuti mahasiswa Adab dan Humaniora. Di antaranya, lomba tari, lomba lagu daerah Jambi, lomba busana muda-mudi, lomba busana adat, lomba masakan tradisional khas Jambi, lomba berbalas pantun dan lomba berseloko.
Ketua Pusat Kajian Melayu Kultur dan Peradaban UIN STS Jambi, Mislan menyampaikan bahwa tujuan dari penyelenggaraan festival tersebut adalah untuk memberikan ruang kepada mahasiswa dalam mengekspresikan minat dan bakatnya di bidang seni budaya Melayu Jambi. Selain itu, Mislan juga menyampaikan bahwa, melandainya minat generasi muda terhadap kesenian Melayu Jambi, menjadi faktor utama diangkatnya seni budaya Melayu Jambi sebagai tema utama dalam festival tersebut.
“Kami mengangkat tema Seni Budaya Melayu Jambi karena jika dilihat hari ini, budaya Melayu Jambi mulai tergerus oleh budaya asing. Maka dari itu untuk mengantisipasi hal demikian, bersama dengan Fakultas Adab dan Humaniora kami menyelenggarakan Festival Seni Budaya Melayu Jambi ini,” ujar Mislan.
Kemudian, dalam Festival Seni Budaya Melayu Jambi. Penyelenggara tidak hanya menghadirkan juri yang berasal dari UIN STS Jambi saja. Namun, turut mengundang juri dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi. Sehingga festival ini menjadi lebih bergengsi.
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi, Halimah Dja’far menyampaikan bahwa kemungkinan besar, kegiatan ini akan terus berlanjut secara bertahap. Diawali dengan membuat acara dalam lingkup fakultas, Halimah Dja’far berharap kedepannya festival semacam ini dapat diselenggarakan dengan lebih meriah bahkan dapat diikuti oleh masyarakat umum. Selain itu, Halimah juga berharap dengan adanya festival semacam ini, dapat membuka mata mahasiswa sebagai generasi muda bahwa seni budaya Jambi itu kaya dan perlu untuk dilestarikan.
“Nantinya, kegiatan semacam ini akan terus berlanjut secara bertahap, dapat berupa sosialisasi bisa juga berupa festival lagi namun dengan lingkup yang lebih luas. Jika saat ini hanya dalam fakultas saja, kedepannya saya berharap dapat diadakan dengan lebih meriah dan besar. Diikuti oleh seluruh mahasiswa UIN bahkan jika perlu juga diikuti oleh masyarakat umum. Harapan saya, dengan adanya festival semacam ini, mahasiswa dapat mengenal seni budaya Jambi dan tertarik untuk melestarikannya, sehingga eksistensi budaya kita tidak kalah dengan budaya luar,” pungkas Halimah Dja’far.(mg15/tav)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: