Didorong Inflasi Amerika yang Melejit, Harga Emas Internasional Sentuh Level Tertinggi
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA - Harga emas internasional menyentuh level tertinggi dalam dua pekan, Kamis, didukung pelemahan dollar serta data menunjukkan lonjakan harga konsumen (inflasi) Amerika.
Harga emas di pasar spot merosot sebanyaknya 0,6 persen setelah data inflasi Amerika yang lebih tinggi dari perkiraan mendukung kasus kenaikan suku bunga yang agresif, tetapi menutupi kerugian untuk diperdagangkan naik 0,2 persen menjadi USD1.835,71 per ounce pada pukul 01.43 WIB.
Demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Kamis 10 Februari 2022 atau Jumat 11 Februari 2022 dini hari WIB.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup tidak berubah di USD1.837,40 per ounce.
"Lingkungan suku bunga yang meningkat tidak menekan pasar emas," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
"Namun, sisi lain itu adalah konfirmasi dari tren inflasi yang sedang berlangsung yang kami yakini merupakan dorongan fundamental yang mendasari di balik pergerakan emas baru-baru ini."
Dolar tergelincir ke level terendah satu minggu, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Kendati emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang tinggi, kenaikan suku bunga akan meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Indeks harga konsumen Amerika melonjak 7,5 persen dalam 12 bulan hingga Januari, kenaikan year-on-year terbesar sejak 1982, melampaui ekspektasi peningkatan 7,3 persen.
Trader Federal funds futures meningkatkan kemungkinan pengetatan setengah poin persentase oleh Federal Reserve pada pertemuan kebijakan bulan depan setelah rilis data tersebut.
Sementara itu, imbal hasil US Treasury 10-tahun melampaui 2 persen untuk pertama kalinya dalam dua setengah tahun.
"Saya kira dengan pelaku pasar sekarang memperkirakan enam kali kenaikan suku bunga tahun ini, ada beberapa kekhawatiran bahwa hal itu mungkin berdampak pada pertumbuhan ekonomi di masa mendatang, dan itu mendukung harga emas," kata analis UBS, Giovanni Staunovo.
Indeks utama Wall Street turun pada sesi Kamis, dengan Big Tech memimpin kejatuhan.
Logam lainnya, harga perak di spot naik 0,7 persen menjadi USD23,46 per ounce, platinum bertambah 0,2 persen menjadi USD1.035,55, sementara paladium turun -0,3 persen menjadi USD2.272,81.(fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: