Tak Berlaku Lagi? Miskin Karena Malas Bekerja

Tak Berlaku Lagi? Miskin Karena Malas Bekerja

Hal ini tidak mengherankan karena proses mobilitas sosial di Indonesia yang sangat menantang untuk kelompok miskin.

Semangat progresif untuk mendorong representasi kelompok marginal di isu-isu lain perlu dilakukan untuk isu kemiskinan.

Di isu gender, gerakan panel perempuan memberikan lebih banyak kesempatan kepada perempuan untuk menyampaikan perspektifnya dalam forum publik.

Dalam isu disabilitas, telah ada dorongan untuk melibatkan penyandang disabilitas dalam pelaksanaan riset.

Hal yang sama seharusnya juga dilakukan di isu kemiskinan atau isu-isu lain yang relevan dengan kelompok miskin.

Namun, upaya mendorong representasi ini harus bergerak lebih dari sekadar tokenisme yang menghadirkan representasi secara simbolis saja.

Selanjutnya, media dan pekerja yang bekerja di isu kemiskinan perlu menggambarkan kelompok miskin dengan lebih baik, tanpa harus meromantisasi kesulitan mereka. Ini bisa dilakukan dengan memahami konteks tempat kelompok miskin hidup.

Manusia, lepas dari latar belakang sosialnya, rentan membuat kesalahan.

Sayangnya, masyarakat kerap tidak menoleransi ketika kelompok miskin menampilkan perilaku yang tidak sesuai dengan standar dominan yang dianggap benar. Akhirnya, saya ingin mengatakan kemiskinan hari ini karena kelompok kaya yang mengisolasi sumber daya dan akses secara berlebihan, membuat jurang kemiskinan melebar dan dalam. Inilah yang terjadi masalah negeri ini. Miskin karena kelompok lain baik formal dan informal tak mau berbagi kesempatan.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: