Penyebaran Stunting di Kerinci Merata
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KERINCI, JAMBI - Kasus stunting di Kerinci cenderung meningkat. Jika dilihat data bulan Februari dan Agustus 2021, terjadi kenaikan sekitar 2 persen. Dimana pada Februari 2021 4,1 persen dan bulan Agustus menjadi 4,3 persen dari total balita di tiap kecamatan. Penyebaran kasus stunting terbanyak, berada di Kecamatan Kayuaro.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci melalui, Kabid Kesehatan Masyarakat, Asnawi, memberkan data jumlah kasus stunting di Kerinci. Dari data yang diperoleh, kasus stunting di Kecamatan Gunungtujuh pada bulan Februari sebanyak 8 kasus, Kayuaro 144 kasus, Kayuaro Barat 14 kasus, Gunungkerinci 25 kasus, Siulak 38 kasus, Siulakmukai 70 kasus, Airhangat Barat 27 kasus, Airhangat Timur 38 kasus, Depatitujuh 11, Setinjaulaut 21, Danaukerinci 10 kasus, Bukitkerman 92, Gunungraya 73 dan Batangmerangin 5 kasus, dengan total kasus sebanyak 702. Sekitar 4,1 persen dari total balita bulan Februari.
"Untuk bulan Agustus di Kecamatan Gunungtujuh 53 kasus, Kayuaro 146, Kayuaro Barat 13 kasus, Gunungkerinci 25, Siulak 24, Siulakmukai 42, Airhangat Barat 30 kasus, Airhangat 62 kasus, Airhangat Timur 73 kasus, Depatitujuh 10 kasus, Setinjaulaut 17 kasus, Kelilingdanau 37 kasus, Danaukerinci 11 kasus, Bukitkerman 101, Gunungraya 40 dan Batangmerangin 60 kasus. Jumlah kasus di Agustus naik menjadi 754 kasus atau sekitar 4.3 persen dari jumlah anak balita di bulan Agustus yakni 17.182," terang Asnawi.
Dia menambahkan, persentase stunting di Kabupaten Kerinci hasil pengukuran Februari dan Agustus 2021, tidak jauh berbeda. Rata- rata kasus stunting di Kabupaten Kerinci adalah 728 kasus atau 2,1 persen dari jumlah balita yang ada.
"Kecamatan dengan persentase stunting tertinggi pada hasil pengukuran pada bulan Februari ada pada kecamatan Gunungraya 11,4 persen, Bukitkerman 9,1 persen dan Kecamatan Siulakmukai 8,5 persen. Sedangkan persentase stunting tertinggi pada bulan Agustus adalah kecamatan Bukitkerman 11,0 persen, dan Kecamatan Airhangat 9,6 persen," katanya.
Dia menambahkan, persentase stunting terendah pada hasil pengukuran bulan Februari adalah Kecamatan Gunungtujuh 0,6 persen, kecamatan Kayuaro Barat 0,8 persen dan kecamatan Depati VII 1,3 persen . Sedangkan persentase hasil pengukuran stunting terendah pada bulan Agustus ada di kecamatan Kayuaro Barat 0.8 perse , dan kecamatan Depati VII 1,2 persen, dan Danaukerinci 1.3 persen.
Rata-rata persentase stunting pada tahun 2021 yaitu hasil pengukuran stunting pada bulan Februari ditambah hasil pengukuran stunting di bulan Agustus, dibagi dua.
"Diketahui bahwa rata-rata persentase stunting Kabupaten Kerinci pada tahun 2021 adalah 4,2 persen. Kecamatan dengan persentase stunting tertinggi, adalah Kecamatan Gunungraya yaitu 13,3 persen, selanjutnya kecamatan Airhangat Barat 6,2 persen," terangnya.
Untuk persentase stunting kecamatan yang berada di atas rata-rata persentase stunting rata-rata di Kabupaten, tertinggi adalah Kecamatan Gunungraya 13,3 persen, Airhangat Barat 6,2 persen, Siulakmukai 5,7 persen, Airhangat Timur, Airhangat, dan Kayuaro 5,4 persen, Bukitkerman 5,3 persen, dan Kayuaro Barat dan Depati VII 4,8 persen. Namun jika dibandingkan dengan tahun 2020, maka terjadi penurunan kasus.
"Ya jika dibandingkan tahun 2020 terjadi penurunan stunting sebesar 1,4 persen di tahun 2021. Pada tahun 2020 persentase stunting 5,6 persen dan tahun 2021 4,2 persen. Adanya pandemi Covid-19, tidak menjadi kendala dalam pelaksanaan pengukuran, terutama pada penimbangan bulan agustus 2021. Kegiatan posyandu tetap dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan," pungkasnya. (sap/enn).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: