Pedagang Sepi di Pasar Bedug, Lurah Sulanja Mesti Sosialisasi Terus
JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Bulan ramadan biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk menambah penghasilan, melalui berjualan takjil untuk berbuka puasa.
Itulah sebabnya pemerintah membuat pasar beduk, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, atau pedagang yang melapak di pinggir jalan selama ramadan.
Dengan itu, diharapkan agar ekonomi masyarakat dapat meningkat. Namun, ternyata tidak semua masyarakat memanfaatkan hal ini.
Bahkan, ada yang harus disosialisasikan terlebih dahulu agar dapat berpartisipasi mengikuti pasar beduk tersebut.
Baca Juga: Akibat Curah Hujan Tinggi, Drainase di Payolebar Patah Sebabkan Ruko Bergeser
Baca Juga: Demo Kedatangan Presiden ke Jambi Ricuh, 7 Orang Luka-luka
Seperti di Kelurahan Sulanjana. Lurah Sulanjana, Husin mengatakan bahwa, pihaknya saat ini masih mensosialisasikan kepada pelaku usaha agar kau menjajankan dagangannya ke pasar bedug setempat.
"Sejauh ini masih sedikit pedagang yang berpartisipasi menggelar produknya. Kita terus sosialisasikan," kata Husin, Rabu (6/4).
Husin mengatakan, dengan berpartisipasi dalam pasar bedug yang ada di lingkungannya, pihaknya berharap dapat membuat penghasilan masyarakat juga ikut meningkat.
"Selama 30 hari kan lumayan. Tetapi masih sepi, sudah kita pantau dan kita mengajak seluruh UMKM yang ada di kelurahan agar ikut partisipasi dalam giat pasar bedug itu," ujarnya.
Baca Juga: Datang ke Pasar Angso Duo Jambi, Ini Kata Presiden Jokowi
Baca Juga: Presiden Jokowi Kunjungi Pasar Jambi, Pedagang Ingin Sampaikan Keluhan, Ini Kata Pedagang
Husin mengatakan, Pasar Bedug yang digelar tersebut salah satunya di RT 09. Saat pemantauan beberapa hari ramadan ini, memang terlihat hanya sedikit produk yang terpajang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: