Soal KDRT, Buya Yahya: Jangan Sekali-kali Suami Berani Pukul Istri
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, CIREBON – Terkait dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Pengasuh Ponpes Al Bahjah, Buya Yahya meminta suami untuk tidak sekali-kali pukul istri. Juga tidak mencaci.
“Alangkah besarnya dosanya, kalau Anda seorang laki-laki memukul istrinya yang ibu dari anak-anaknya. Mencaci,” kata Buya Yahya, dalam ceramah seperti dikutip dari kanal Al Bahjah Tv.
BACA JUGA : Ceramah Oki Setiana Dewi soal KDRT Viral, Najwa Shihab Merespons Begini
“Kalau Anda seorang suami mencaci istri Anda, setiap hari dia melihat muka Anda. Alangkah dzalimnya Anda. Laki-laki model apa seperti itu. Begitu mudahnya lidahnya berucap kalimat kotor untuk istrinya,” imbuh dia.
Buya Yahya mengaku, sering membuka konsultasi dan mendapatkan banyak cerita. Termasuk adanya suami yang tidak bisa menjaga lisannya.
BACA JUGA : Menko Airlangga Dorong Inklusivitas Akses Literasi untuk Tingkatkan Kualitas SDM
“Lisanmu wahai suami, kau imam dan bermakmum. Jangan sampai istrimu, jangan sampai istrimu berubah, jangan sampai istrimu rusak. Tanggung jawab di hadapan Allah,” tandasnya.
Menurut Buya Yahya, suami yang hebat tidak akan pukul istri, biarpun istrinya layak dipukul.
“Dengar wahai para suami yang sering ringan tangan, Anda ini laki-laki atau bukan? Suami atau bukan?” tanya Buya Yahya.
Istri Bukan untuk Dipukuli
Ditegaskan Buya, istri bukan untuk dipukuli. Kalau punya kesalahan, diingatkan, tetapi di kamar saja.
Di luar, tidak perlu ada yang tahu kalau suami istri sedang bertengkar. Juga tidak perlu curhat ke sana-sini.
Kemudian terkait dengan cara memukul, memang ada dalam islam. Tapi bukan pukulan bogem.
“Tunjukan kita lagi marah. Didiamkan istrinya. Itu pukulan menunjukkan kita lagi marah,” jelasnya.
Kemudian bila masih tidak bisa diingatkan dengan cara itu, ada cara lain yang bisa dijalankan suami. Yakni dengan menjalankan syariat Allah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: