Kisah Sejarah Angpao, Kok Identik Banget Sama Tahun Baru Imlek

Kisah Sejarah Angpao, Kok Identik Banget Sama Tahun Baru Imlek

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - TRADISI Biasanya saat hari raya Imlek datang, pasti akan dijadikan kesempatan untuk ajang kumpul seluruh keluarga dan seluruh etnis Tionghoa.

Setelah semuanya kumpul, maka akan menjalankan tradisi yang sudah pasti tidak boleh terlewat saat merayakan hari raya Imlek, yakni pembagian angpao (amplop merah).

Bagi-bagi angpao saat hari raya Imlek sudah menjadi tradisi untuk memeriahkan keluarga yang sedang berkumpul.

Kini yang jadi pertanyaan, kok bisa ada tradisi bagi-bagi angpao setiap hari raya Imlek? Bagaimana asal-usul dan sejarahnya?

Melansir dari situs Singapore Infopedia, angpao merupakan hadiah uang yang dikemas dalam bentuk paket merah.

Merah dianggap sebagai simbol keberuntungan, kehidupan dan kebahagiaan.

Angpao sendiri diberikan sebagai tanda harapan baik selama acara-acara baik seperti Tahun Baru Imlek dan pernikahan. 

Sejarah Angpao

Ada dua legenda tentang hadiah uang di Tiongkok kuno. Di salah satu dari mereka, Delapan Dewa mengubah diri mereka menjadi koin untuk membantu pasangan tua menyelamatkan putra mereka dari iblis bernama Sui.

Pada malam Tahun Baru Imlek, delapan koin ini dibungkus dengan kertas merah dan diletakkan di bawah bantal anak untuk mengusir setan.

Orang tua akhirnya mengadopsi praktik ini dan akan memberi anak-anak mereka uang yang dibungkus kertas merah, yang disebut ya sui qian (uang yang dapat menekan setan).

Namun, istilah ini sekarang dipahami sebagai “uang yang diberikan kepada anak-anak oleh orang tua mereka”. 

Legenda kedua menceritakan peristiwa yang menggembirakan dari kelahiran putra Kaisar Xuanzong, selama Dinasti Tang. Kaisar memberikan koin emas dan perak kepada selirnya untuk digunakan sebagai jimat untuk melindungi bayinya.

Orang-orang kemudian mengadopsi praktik ini dan mulai memberikan uang kepada anak-anak mereka sebagai hadiah. Selama Dinasti Song di abad ke-12, memberi uang, atau li shi dalam bahasa Kanton, menjadi norma – orang tua akan memberikan uang kepada anak-anak mereka, serta kepada simpatisan yang datang menabuh genderang dan gong untuk menyambut semua orang di tahun baru yang bahagia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: