Bapak Ibu Guru, Yuk Lakukan Asesmen Diagnostik Berkala untuk Siswa
Asesmen dapat dilakukan secara daring maupun luring sehingga perlu dipastikan caranya agar semua siswa dapat menerima soal asesmen dan mengembalikan kepada guru dengan tepat waktu.
Dalam pelaksanaanya perlu membuat kesepakatan kelas, diantaranya saat menyelesaikan soal di rumah boleh didampingi orangtua tetapi tidak dibantu dalam menjawab soal, tidak diperkenankan menggunakan kalkulator, dilarang membuka buku pelajaran atau mencari jawaban di internet, dan lain-lain.
“Kegiatan pendataan tersebut saya lakukan lewat google form yang saya sebarkan lewat WhatsApp dan memverifikasi ulang lewat google meet,” ujar Hepi, yang juga fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation.
Bagi yang dapat mengikuti asesmen secara tatap maya diwajibkan membuka video/kamera selama asesmen berlangsung.
Selama pandemi siswa memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan yang berbeda-beda sebagai akibat dari delajar dari rumah.
Penilaian diagnostik perlu dilakukan karena akan memampukan guru mengidentifikasi ketertinggalan kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik. Hasil penilaian diagnostik akan digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran. Guru perlu merancang dan melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik.
Apa yang saya lakukan direspon positif Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Tebo, Sindi, SH., MH, bahwa Asesmen Diagnostik dapat mendiagnosa kemampuan dasar siswa dalam mata pelajaran yang mengandung satu topik atau lebih.
“Sehingga guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran sesuai kemampuan kelompok siswa tersebut,” ujarnya.
Respon Siswa
Salah seorang siswa, RD. Muhammad Hailul Ilham memberikan tanggapannya dalam penilaian diagnostik non kognitif, seperti saat masa belajar dari rumah (BDR), kegiatan rutin yang ia lakukan sehari-hari antara lain, mengerjakan tugas, bermain, membantu orangtua bekerja, dan menyiapkan pelajaran besok.
Ketika ditanya hal-hal yang menyenangkan selama BDR, ia mengatakan bisa menonton YouTube. Lalu, apa saja kendala yang sering dihadapi saat BDR.
“Susah kosentrasi, bosan, sering mengantuk,” pungkasnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: