Perawatan Bayi Prematur Pasca Perawatan di Rumah Sakit
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kelahiran prematur didefinisikan sebagai kelahiran kurang dari 37 minggu. Insiden terjadinya kelahiran prematur masih cukup tinggi di Indonesia, termasuk Provinsi Jambi.
Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 21,65% bayi lahir prematur dan sebanyak 23,85% bayi lahir dengan berat badan lahir rendah pada tahun 2021.
Berat badan lahir merupakan indikator yang paling sensitif untuk memprediksi keluaran jangka panjang pada bayi. Bayi lahir prematur umumnya memiliki berat badan lahir rendah sehingga memerlukan perawatan lebih intensif hingga mencapai berat badan normal.
Bayi berat lahir rendah (<2500 gram) masih merupakan tantangan pada masalah kesehatan saat ini karena berhubungan dengan risiko kesakitan dan kematian pada bayi. Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah memiliki risiko kematian pada tahun pertama kehidupan lebih besar 4 kali dibandingkan dengan berat badan lahir normal.
BACA JUGA: 3 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Ambeien
Intervensi yang dapat dilakukan pada bayi dengan berat badan lahir rendah adalah Kangaroo Mother Care (KMC). KMC merupakan kegiatan yang sederhana, efektif, aman dan hemat biaya dalam perawatan bayi dengan berat badan lahir rendah. Metode KMC menyerupai hewan kangguru yaitu hewan yang ditemukan di Australia. Hewan kangguru selalu melahirkan bayi prematur, setelah bayi mereka lahir akan diletakkan didalam kantong ibu kangguru dimana mereka akan merasa hangat dan dapat menyusui secara eksklusif hingga dirasa cukup matang untuk hidup di luar.
Kegiatan KMC terdiri dari 2 komponen yaitu kontak skin to skin (kulit dengan kulit) dan menyusui secara eksklusif. Kontak skin to skin efektif menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat. Berdasarkan bukti ilmiah, KMC dapat mengurangi tingkat kematian pasca perawatan bayi di rumah sakit, mengurangi risiko infeksi berat serta terjadinya hipotermi (suhu tubuh rendah).
Kangaroo Mother Care juga memiliki keuntungan dalam meningkatkan berat badan, panjang badan dan lingkar kepala bayi serta meningkatan keinginan untuk menyusui dan ikatan ibu-anak dapat terjalin dengan baik sehingga memberikan kepuasan pada ibu dan anak. KMC lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan inkubator karena panas yang dihasilkan saat KMC lebih adekuat.
Kepuasan yang didapat oleh bayi saat kegiatan KMC mencakup 5 indera yaitu sentuhan (kontak dengan kulit ibu), indera pendengaran (mendengarkan suara dan detak jantung ibu), indera perasa (menyusui langsung dari payudara ibu), indera penglihatan (kontak mata dengan ibu) serta indera pembau (mencium aroma tubuh ibu).
BACA JUGA: Nih 7 Manfaat Konsumsi Pisang Campur Susu, Bagus untuk Kesehatan dan Kecantikan
Kangaroo Mother Care dapat dilakukan sesegera mungkin setelah bayi lahir jika berat badan lahir bayi 1800-2500 gram sedangkan jika
Jangan lupa untuk selalu menjadi kebersihan selama kegiatan KMC berlangsung. Gunakan pakaian yang nyaman dan sebaiknya pakaian yang memiliki bukaan di depan sehingga dapat mempermudah dilakukan KMC. Bayi sebaiknya menggunakan topi, sarung tangan dan kaki serta popok dan dengan pakaian yang terbuka atau memiliki kancing dibagian depan.
Posisi bayi diletakkan diantara payudara ibu dalam posisi tegak memanjang serta kepala bayi diposisikan miring ke salah satu sisi. Posisi kaki dibuka menyerupai kaki katak dengan tangan ditekuk ke atas. Posisi ini dapat menjaga jalan udara bayi dan memungkinkan kontak mata dengan ibu. Perut bayi berada diatas ulu hati Ibu dimana gerakan pernapasan ibu dapat menstimulasi bayi sehingga mengurangi terjadinya sesak napas pada bayi.
Posisi ibu dapat duduk dengan menggunakan 3/4 bantal sebagai ganjalan atau dalam posisi berdiri. Untuk menstabilkan posisi bayi, ibu dapat menggunakan selempang atau pengikat (kain gendongan) di bawah bayi. Kegiatan KMC dapat dilakukan minimal 1 jam dimana durasi dapat terus ditingkatkan setelah Ibu dan bayi merasa nyaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: