JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID , JAMBI – Buntut dari belum dibayarnya insentif tenaga kesehatan RSUD Raden Mattaher Jambi sepanjang tahun ini, Gubernur Jambi Al Haris ancam Dirut RSUD Raden Mattaher Jambi dipecat. Ini jika dalam waktu dua hari ke depan insentif tak kunjung dibayarkan.
Ini dikatakan Haris saat sidak ke RSUD Raden Mattaher Jambi, usai mendengar tenaga kesehatan akan melakukan mogok kerja, karena tak kunjung terima insentif sejak Januari 2021 hingga saat ini.
“Kalau sampai mogok nasional heboh, saya pecat kamu kalau ini tidak jalan Fer,” tegas Haris pada Dirut RSUD Raden Mattaher Jambi Ferry Kusnadi, Jumat (13/8).
Saat itu, Haris didampingi oleh Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani dan unsur pimpinan DPRD Provinsi Jambi. Mereka berjalan kaki menuju ke RSUD Raden Mattaher Jambi seusai rapat paripurna di DPRD Provinsi Jambi.
Terkait persoalan ini, Haris meminta agar masalah ini segera selesai, sehingga nakes yang ada tidak melakukan mogok kerja. “Jangan sampai nakes ini mogok kerja. Kalau sampai mogok bahaya sekali. Ini kondisi Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Kalau mereka mogok, siapa yang menangani,” sebutnya.
Dia meminta agar secepatnya insentif ini dibayarkan dengan cepat. Paling lambat Senin (16/8) besok, insentif sudah harus dibayarkan. “Kalau hal pelayanan jangan main-main. Nakes ini garda terdepan dalam penanganan Covid-19, mereka mogok tak ada yang menangani Covid-19. Tak ada yang ngurus, itu masalahnya,” tandasnya.
Sementara itu, Ferry Kusnadi berjanji akan segera mencairkan insentif para nakes tersebut, saat ini pencairan insentif nakes sedang dalam proses administrasi. “Memang prosesnya sedang berjalan. Mudah-mudahan kalau bisa selesai hari ini, bisa kita bayarkan secepatnya,” kata dia.
Lanjutnya, ada sebanyak 500 nakes yang bertugas untuk menangani pasien Covid-19. mereka sama sekali belum menerima insentif. Untuk insentif yang belum dibayarkan ke nakes tersebut secara keseluruhan mencapai Rp 18 miliar. “Untuk mereka yang nerima insentif berbeda-beda satu bulannya mulai dari Rp 7,5 juta sampai Rp 15 juta,” sebutnya.
Sebelumnya, ungkapan kekecewaan para nakes di RSUD Raden Mattaher Jambi juga memasang papan ucapan duka cita di depan rumah sakit. Ini lantaran mereka sama sekali belum menerima insentif di sepanjang tahun 2021 ini.
Papan ucapan duka cita tersebut terpasang di depan pagar RSUD raden Mattaher Jambi. Dalam papan ucapan tersebut tertulis, “Turut berduka cita atas matinya hati nurani direktur dan jajaran keuangan RSU Raden Mattaher yang tidak mengeluarkan insentif kami dari bulan Januari,” tertulis di papan ucapan duka cita tersebut.
“Kepada direktur utama yang terpilih sebagai pemimpin paling lama dalam sejarah mengeluarkan insentif 2021,” tertulis di papan duka cita lainnya. (slt)