JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Hingga kini, uji ketebalan dan uji laboratorium terhadap pengerjaan pengaspalan jalan Seberang Kota Jambi masih berproses. Belum dapat dipastikan, kapan hasil uji laboratorium ini keluar. Uji laboratorium ini dilakukan untuk memastikan pekerjaan yang dilakukan PT Nai Adipati Anom sesuai dengan ketentuan yang ada.
Namun dijelaskan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kota Jambi, Agustiawan bahwa, sebelum pihak pelaksana mengajukan termin terakhir, uji laboratorium ini wajib dilampirkan.
“Belum (hasil,red). Lagi proses uji labor nya. Nanti kita tanyaka lagi, yang jelas ini harus dilampirkan sebelum ajukan termin terkahir,” jelas Agustiawan, kemarin (5/8).
Ditanya lokasi uji laboratorium ini, lanjut Agustiawan, pihaknya merekomendasikan di Balai Pengujian Provinsin. Namun bisa juga di tempat lain. “Kalau hasilnya sudah keluar, nanti kita kabari,” singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, progres pengerjaan jalan seberang sudah lebih dari 95 persen. Meski demikian, ada beberapa koreksi atau proyeksi perbaikan di beberapa titik.
“Rencana ada sepuluh titik yang akan diuji laboratorium. Kita juga minta pendampingan inspektorat nantinya dalam uji labor ini. Pekerjaan tersebut memang masih dalam pelaksanaan, jadi sesuatu yang wajar ditemukannya koreksi,” kata Agustiawan.
Sementara mengenai koreksi atau proyeksi perbaikan di beberapa titik itu jelas Agustiawan dipengaruhi beberapa faktor. Seperti di antaranya faktor eksternal seperti keadaan tanah yang labil. Selain itu, adanya mobil-mobil bertonase lebih parkir di badan jalan yang baru diaspal.
“Koreksinya ada beberapa titik di panjang 5 Km yang diaspal. Namun yang diperbaiki hanya 1 titik dengan ukuran 1,5 meter kali 3 meter. Karena masih masa pengerjaan itu masih tanggung jawab rekanan. Kita tidak mau terima kalau belum selesai,” jelasnya.
Sehingga memang, pekerjaan ini harus selesai 100 persen dan baru akan dibayarkan. Selain itu, pekerjaan jalan seberang juga memiliki masa pemeliharaan selama 6 bulan dan ini masih tanggung jawab rekanan.
“Kita juga imbau, kepada pemilik mobil di daerah Seberang, agar tidak memarkirkan mobil dengan bertonase lebih di jalan yang baru diaspal,” harapnya.
Pekerjaan dengan pengaspalan tersebut yakni sepanjang 5,2 kilometer. Pengerjaan pengaspalan jalan Tanjung Johor-Arab Melayu itu dilaksanakan oleh PT Nia Adipati Anom dengan nilai kontrak Rp 9,3 miliar dengan lama kontrak 180 hari.
Dalam proses pekerjaannya, ada sedikit gejolak dari sejumlah pemuda dan masyarakat seberang. Mereka menemukannya ada pekerjaan yang diduga tidak benar. Warga menduga pihak rekanan menghamparkan aspal dingin sehingga mudah terkelupas. (zen)