Wali Kota Jambi Peringatkan ASN: Judi Online Hancurkan Karir dan Keluarga

Wali Kota Jambi Maulana-dok/jambi-independent.co.id-
KOTA JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Wali Kota Jambi, Maulana, mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Jambi untuk tidak terlibat dalam praktik judi online.
Dalam pernyataannya pada Kamis 10 April 2025, Maulana menekankan bahaya judi online yang dapat merusak masa depan dan menghancurkan karir ASN.
"Saya ingin mengingatkan seluruh rekan ASN, jangan macam-macam. Jangan coba-coba bermain judi online. Itu bisa merusak karir, menghancurkan masa depan, bahkan memecah belah keluarga," tegas Maulana dalam arahannya kepada jajaran pegawai Pemkot Jambi.
Fenomena judi online telah menjadi keprihatinan serius di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kota Jambi.
BACA JUGA:Polres Sarolangun Amankan Pria dengan 6 Gram Sabu di Lubuk Kepayang
BACA JUGA:Titiek Puspa Tutup Usia: Maestro Musik Indonesia Berpulang di Usia 87 Tahun
Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika, sepanjang tahun 2024 telah diblokir lebih dari 3.500 situs judi online, namun penyebarannya tetap masif melalui berbagai platform media sosial dan aplikasi pesan instan.
Wali Kota Jambi dengan tegas menggambarkan judi online sebagai "penyakit sosial" yang dampaknya tidak hanya berpengaruh pada kondisi finansial, tetapi juga merusak integritas individu dan lingkungan kerja.
"Tidak ada orang sukses dari judi, tidak ada orang kaya dari judi. Semua yang bermain judi pasti akan merugi, baik secara materi, waktu, maupun kepercayaan dari keluarga," kata Maulana dengan nada serius.
Dalam arahannya, Maulana mengungkapkan bahwa peringatan tersebut bukan tanpa alasan. Ia bahkan menyinggung adanya contoh kasus nyata di lingkungan pemerintahan yang karirnya hancur akibat terjerumus judi online.
BACA JUGA:Kapolresta Jambi Pimpin Upacara Pemakaman Almarhumah AKP Nita Arifah dengan Penuh Penghormatan
BACA JUGA:Cuaca Panas Akibatkan Landasan Alami Lendutan, Bandara Sultan Thaha Ditutup Sementara
"Saya ingatkan ini karena saya peduli. Saya cerita sedikit, ada orang kariernya bagus, tapi ketika ia bermain judi online, maka karirnya pasti hancur," ungkap Maulana, meskipun tidak menyebutkan identitas spesifik ASN yang dimaksud.
Pakar psikologi sosial Dr Amelia Puspita dari Universitas Jambi menjelaskan bahwa judi online memiliki tingkat adiksi yang sangat tinggi dibandingkan judi konvensional karena aksesibilitasnya yang mudah melalui smartphone.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: