JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARASABAK, JAMBI - Kondisi cuaca kurang bersahabat di Kabupaten Tanjab Timur sudah terjadi sejak beberapa pekan belakangan. Dengan kodisi cuaca seperti ini, membuat para nelayan tradisional merasa kesulitan untuk melaut karena khawatir akan keselamatan meraka.
"Dampak kondisi cuaca buruk gini, hasil tangkapan juga menurun. Soalnya kami tidak berani terlalu jauh ke tengah laut," kata Andi, salah satu nelayan di Kecamatan Mendahara.
Meski sudah dilengkapi dengan GPS dan alat pendeteksi cuaca serta berbekal ilmu alam untuk mengetahui kondisi cuaca sebelum melaut, akan tetapi Andu masih khawatir jika ada perubahan cuaca yang mendadak ditengah laut.
"Kalau di tengah laut sewaktu-waktu kondisi cuacanya berubah jadi buruk, jalan satu-satunya yang saya ambil ya guling jaring dan bergerak pulang bang. Soalnya kalau apa-apa ditengah laut susah mau nyelamatkan diri," ujar pria berdarah Bugis itu.
Cara mensiasati biar bisa memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari karena susah mau melaut dengan kondisi cuaca seperti ini, Andi fokus dikebun. “Hasil penjualan isi kebun seperti kelapa dan pinang itu lah yang kami andalkan terlebih dahulu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," sambungnya.
Indra Gunawan, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tanjab Timur, mengatakan, pihaknya telah mendapat surat peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG Provinsi Jambi terkait gelombang tinggi yang disertai angin kencang khusus wilayah pesisir pantai.
"Dalam surat itu dijelaskan, untuk wilayah pesisir Kabupaten Tanjab Timur diminta untuk waspada menjelang akhir minggu kedua Desember 2021, karena akan terjadi gelombang tinggi dan angin kencang. Untuk itu, masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dan lain sebagainya, diminta untuk selalu berhati dan waspada saat akan melaut atau melakukan aktivitas lain di perairan Tanjab Timur," himbaunya.
Meskipun angin kencang dan gelombang tinggi terjadi, namun untuk kondisi hujan sesuai dengan prediksi BMKG Provinsi Jambi saat ini masih kategori normal. "Dalam surat dari BMKG itu diterangkan bahwa, untuk hujan masih kategori normal. Tapi para nelayan diminta untuk waspada saat melaut," ujar pria yang dikenal dekat dengan awak media ini.
Indra menghimbau masyarakat memastikan cuaca dengan benar sebelum melakukan melaut atau melakukan aktivitas lainnya di laut. Seandainya diketahui kondisi cuaca tidak bersahabat ada ada tanda-tanda lain yang sudah bisa terbaca secara alami, nelayan diminta tidak pergi melaut dulu atau jangan pergi melaut sendirian.
Setidaknya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Kalau pun nelayan mau pergi dengan cuaca tidak bagus, nelayan jangan pergi sendirian atau bisa juga mengurungkan niat untuk pergi melaut," pungkasnya. (pan/ira)