JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Presiden Joko Widodo menilai ekonomi dunia akan mengalami ketidakpastian apabila pandemi Covid-19 belum tertangani.
Karena itu, pria yang akrab disapa Jokowi itu menyerukan pentingnya solidaritas dan kerja sama antarnegara di dunia untuk bersama-sama melawan pandemi Covid-19.
Dia juga menggarisbawahi pentingnya dunia memastikan upaya vaksinasi global, termasuk memperkecil kesenjangan vaksinasi.
Hal tersebut menjadi salah satu poin penting yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Informal Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang digelar secara virtual pada Jumat (16/7) malam.
Jokowi juga menyampaikan saat ini kesenjangan vaksinasi di dunia masih cukup lebar.
Dia mengungkap data penyuntikkan dosis vaksin di kawasan ASEAN baru mencapai 17,63 persen dari populasi, di kawasan Afrika baru 4,3 persen dari populasi.
Sementara di kawasan Amerika Utara dan Eropa masing-masing sebesar 77,73 persen dan 76,81 persen dari total populasi.
"Dalam kaitan ini, presiden mengharapkan APEC dapat berkontribusi untuk menutup ketimpangan vaksinasi global, termasuk melalui berbagi dosis lewat Covax Facility," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya di Istana Negara, Jakarta selepas mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut.
Jokowi mengingatkan pertimbangan epidemiologis harus selalu menjadi dasar utama dan bukan pertimbangan pengaruh politik, termasuk dalam isu vaksin ini.
Eks gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan di dalam pidatonya bahwa APEC harus mendorong peningkatan produksi vaksin global.
"Terdapat beberapa strategi yang harus dilakukan, yaitu diversifikasi produksi vaksin ke negara berkembang, eliminasi hambatan perdagangan terkait bahan baku vaksin, kemudian dukungan terhadap TRIPS waiver untuk mengatasi pandemi, dan alih teknologi vaksin terkini," beber Retno.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa pemulihan ekonomi mustahil dilakukan bila pandemi belum berakhir.
Untuk itu, pemulihan kesehatan harus didahulukan sehingga perang melawan Covid-19 bisa segera dimenangkan.
Dalam konteks nasional, Presiden Jokowi menjelaskan mengenai kebijakan utama yang diambil oleh pemerintah Indonesia saat ini.
Antara lain kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh Jawa dan Bali, serta kota-kota yang mengalami lonjakan kasus.