Jambi, JAMBI-INDEPENDNET.CO.ID – Pada merdeka belajar episode ke-19, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Platform Rapor Pendidikan Indonesia. Paltform tersebut menyajikan hasil Asesmen Nasional (AN) satuan pendidikan ke dalam suatu tampilan yang terintegrasi.
Untuk membantu para pendidik memanfaatkan data Rapor Pendidikan Indonesia, Tanoto Foundation menyelenggarakan webinar nasional bertajuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Berbasis Data, Selasa, (24/5). Acara yang digelar virtual tersebut dihadiri 658 guru, kepala sekolah, pengawas, dan dosen dari seluruh Indonesia.
Head of Strategic Planning and Partnership Tanoto Foundation Michael Susanto mengatakan, Program PINTAR dalam menjalankan kegiatannya sangat mengutamakan data sebagai rujukan.
“Perencanaan berbasis data selaras dengan cara kerja Tanoto Foundation, yaitu berbasis pada bukti atau data dan berorientasi pada dampak,” katanya.
BACA JUGA:Wow.....Telkom Bagikan Dividen Rp 14,86 Triliun
Bulan lalu Kemendikbudristek telah meluncurkan rapor pendidikan yang dapat digunakan sebagai acuan mengembangkan langkah-langkah perbaikan kualitas pendidikan berbasis data.
Menurut Michael, data yang komprehensif akan mendukung pengambilan keputusan yang tepat dan fokus utama program dapat terlaksana dengan baik.
Misalnya, studi dan riset yang dapat membantu kita memahami tingkat learning loss siswa (kehilangan kesempatan belajar) dan mengambil keputusan yang tepat dalam membuat strategi pemulihan pembelajaran.
“Tanoto Foundation juga telah mengadakan pelatihan keterampilan melakukan asesmen diagnostik dan pembelajaran berdiferensiasi kepada lebih dari 4.000 guru. Dengan harapan, mereka dapat mengimplementasikan pembelajaran yang sesuai dengan data dan kebutuhan siswa,” tegasnya.
BACA JUGA:Tamu Mulai Berdatangan, Ini Situasi Terkini Paripurna HUT Kota Jambi
BACA JUGA:Buya Syafii Maarif, Mantan Jurnalis yang Hidup Sederhana dan Tak Haus Kekuasaan
Tiga Aspek Penilaian
Kepala Pusat Asesmen dan Pembelajaran Balitbang dan Perbukuan Kemendikbudristek, Asrijanty, Ph.D dalam paparannya menyebut asesmen nasional merupakan evaluasi sistem pendidikan, bukan penilaian terhadap siswa, guru, atau kepala sekolah sebagai individu.
“Asesmen nasional dirancang untuk mendorong dan memfasilitasi perbaikan kualitas pembelajaran,” tegasnya.