Sebab, dari hasil sidang MUI dan Ormas Islam di Gresik sudah menyatakan sikap bahwa ritual itu telah menista dan menodai agama. Terlebih dilakukan di Kota Gresik yang merupakan kota santri dan kota wali.
Massa dari Ansor dan Banser Gresik mendatangi Mapolres Gresik untuk mendesak pengusutan kasus ritual pernikahan manusia dan kambing yang telah dinilai menista agama.
Sebelumnya, Ketua DPRD Gresik M. Abdul Qodir juga sudah menegaskan bahwa kasus di Benjeng itu akan mendapat atensi serius.
BACA JUGA:Kapolda Jambi Hadiri Apel Siaga Darurat bencana Karhutla Jambi
BACA JUGA:Peresmian Diabetes Center Perkumpulan Lions Indonesia Distrik 307A1
Bahkan, karena ketua BK DPRD Gresik yang diduga ada atau hadir dalam acara bersangkutan, maka untuk sementara waktu ketua BK diambil alih pimpinan dewan.
"Nanti Pak Mujid Riduan (wakil ketua DPRD Gresik dari PDIP) untuk memimpin persidangan etik ini," ujarnya.
Setelah menyampaikan tuntutan di gedung DPRD, massa Ansor dan Banser giliran mendatangi gedung Mapolres Gresik di Jalan dr Wahidin Sudirohudoso.
Mereka juga menyuarakan agar aparat penegak hukum bertindak cepat untuk menghindari massa aksi dari masyarakat Gresik yang lebih besar.
BACA JUGA:Dirawat Intensif Selama 5,5 Tahun, BPJS Ketenagakerjaan Biayai Perawatan Prantino Tanpa Batas Biaya
BACA JUGA:1 Unit Rumah Permanen di Paalmerah Nyaris Hangus Terbakar, Api Berhasil Dipadamkan Sebelum Membesar
Tuntutan mereka tersebut juga sejalan dengan sikap yang disampaikan MUI dan Ormas Islam agar aparat penegak hukum mengusut siapapun yang terlibat dalam penodaan agama ini.
"Kami yakin Pak Kapolres Gresik bertindak tegas. Apalagi beliau juga santri,’’ ujar beberapa kader Ansor sebelum pulang dengan tertib dan kondusif.(*)
Artikel ini telah tayang di Disway.id, dengan judul Menangis! Pria Nikahi Kambing Betina Akhirnya Tobat dan Buat Pernyataan di MUI Gresik