Klarifikasi Azealia Banks Usai Sebut Indonesia Jadi 'Tempat Sampah Dunia'

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Rapper kontroversial asal Amerika Serikat, Azealia Banks, memberikan tanggapan setelah cuitannya yang menyebut Indonesia sebagai "tempat sampah dunia" menuai berbagai reaksi dari warganet. 

Polemik ini bermula ketika Banks menyampaikan kritik pedasnya tentang permasalahan pencemaran global di akun X miliknya, @azealiaslacewig.

Banks tanpa tedeng aling-aling menulis: "Indonesia adalah tempat sampah dunia. Saya benci harus mengatakan ini, tapi Indonesia adalah tanah tercemar, seperti juga India. Saya tidak akan dengan sadar makan apa pun yang ditangkap dari Samudera Hindia."

Pelantun hit "Miss Amor" ini bahkan melontarkan prediksi suram tentang masa depan Indonesia. 

BACA JUGA:Viral! Rapper Amerika Azealia Banks Sebut Indonesia 'Tempat Sampah Dunia', Netizen Bilang Begini

BACA JUGA:5 Zodiak yang Paling Sulit Dilupakan Mantan, Pesonanya Bikin Susah Move On

"Komplikasi kesehatan yang dialami masyarakat Indonesia akibat negara-negara dunia membuang sampahnya ke sana akan menyebabkan tenaga kerja mereka menyusut dalam 200 tahun ke depan. Indonesia sungguh membutuhkan bantuan besar," tulisnya.

Cuitan Banks memicu reaksi beragam dari masyarakat Indonesia. Ada netizen yangmengungkapkan kekesalan dan menganggap pernyataan tersebut sebagai penghinaan terhadap Indonesia.

Ada pula netizen yang menilai bahwa cuitan itu adalah sindiran Banks kepada dunia.

Menanggapi gelombang reaksi, Banks tampak tidak mundur dari pernyataan awalnya. Dalam balasannya kepada salah satu netizen, rapper berusia 33 tahun itu justru menegaskan bahwa isu yang dia angkat merupakan masalah global yang nyata.

BACA JUGA:Kasus Dugaan SPBU Oplos BBM, Polisi Lakukan Penyegelan

BACA JUGA:Tekad Arsenio Bawa Astra Honda Juarai Kejurnas Motocross 2025

"Serius? Kalian nggak lihat semua itu di sekitar kalian? Banyak artikel soal negara-negara maju ngirim sampah ke negara miskin. Ini umum dan benar-benar mengerikan," jawabnya.

Banks menyoroti praktik negara-negara maju yang kerap mengekspor limbah mereka ke negara berkembang, termasuk Indonesia. Praktik ini, menurutnya, merupakan bentuk ketidakadilan lingkungan yang seharusnya mendapat perhatian lebih.

Sumber: