MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Meski sudah dilakukan berbagai upaya pencegahan, akan tetapi kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang umumnya menjangkit pada hewan ternak seperti sapi, kerbau dan kambing muncul di Kabupaten Tanjab Timur.
Dalam pemberitaan sebelumnya, terdapat 10 ekor sapi warga di Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjab Timur yang Diindikasi terjangkit PMK.
Menyikapi hal ini, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Tanjab Timur kemudian berkoordinasi dengan pihak Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatera Barat agar 10 ekor sapi tersebut bisa segera diperiksa kesehatannya secara mendetail untuk memastikan apakah memang benar terjangkit PMK.
Kepala Disbunnak Tanjab Timur Agus Sadikin saat diwawancara Kamis 16 Juni 2022 mengatakan, dari hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh pihak Balai Veteriner Bukittinggi, diketahui jika 10 ekor sapi tersebut memang benar terjangkit PMK.
BACA JUGA:Tegarnya Ridwan Kamil, Masih Berduka Tapi Tetap Hadiri Wisuda Anak Keduanya
BACA JUGA:Zulhas Inginkan Pedagang dan Pembeli Bahagia
"Sebelum uji laboratorium itu keluar, kita sudah menghimbau kepada pemilik sapi untuk memisahkan 10 ekor sapi tersebut dari kawanannya dan kita juga sudah mengikuti instruksi yang diberikan pihak Balai Veteriner Bukittinggi terkait upaya pencegahan," ucapnya.
Selain itu, pihak Disbunnak Tanjab Timur juga rutin menyemprot kandang sapi tersebut untuk memutus mata rantai penularan penyakit PMK terhadap hewan lainnya dan melakukan pengobatan rutin terhadap 10 ekor sapi itu.
"Kalau obat khusus untuk mengobati PMK kita belum punya, jadi kita bersama dokter hewan melakukan pengobatan dengan obat-obatan yang kami anggap bisa meredam atau mengurangi gejala penyakit tersebut agar tidak semakin memburuk," ujar Agus.
Dirinya juga menjelaskan, saat ini untuk 10 ekor sapi yang terkena PMK tersebut kondisinya berangsur-angsur mulai menunjukkan kondisi kesehatan yang membaik.
BACA JUGA:Simak Kiat Sukses Jadi Pengusaha Era Kekinian Dari Sandiaga Uno
BACA JUGA:Rupiah Hari Ini Loyo,The Fed Ketok Kebijakan Luar Biasa
Hal tersebut terlihat dari mulai berkurangnya tanda-tanda PMK pada hewan ternak tersebut dan juga nafsu makan dari sapi tersebut sudah mulai meningkat.
"Kondisi sapi-sapi itu sudah mulai membaik. Air liurnya masih keluar, tapi tidak terlalu banyak seperti sebelumnya," jelasnya.
Lanjut, Agus menuturkan, terkait kapan 10 ekor sapi tersebut akan kembali dilakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel untuk memastikan apakah masih terjangkit PMK, pihaknya sampai saat ini belum bisa dipastikan.