JAMBI,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Badan
Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jambi
kembali menggelar Bimbingan Teknis Penggiat P4GN Lingkungan Pendidikan di Swist Belt Hotel Jambi, Selasa 5 Juli 2022.
Acara dihadiri oleh Kepala Sekolah SMP dan SMA serta perwakilan dari Universitas yang ada di Kota Jambi. Disela acara juga dihadirkan mantan pengguna narkotika yang berbagi pengalaman akan bahaya narkotika.
Hadir sebagai pembicara Kasubdit Bintibsos Ditbinmas Polda Jambi Dadang Djoko Karyanto dan Direktur Pusakamia Jambi Mochammad Farisi.
Dikatakan Kasubdit Bintibsos Ditbinmas Polda Jambi Dadang Djoko Karyanto bahwa 87, 2 persen alasan pengguna narkotika dikarenakan hanya coba coba. 69 persen karena iseng,59 persen karena diajak teman dan hanya 10 persen karena dipaksa orang.
Dari data ini menurutnya pentingnya pendekatan baik secara pribadi,keluarga maupun dari lingkungan pendidikan. Ini agae anak bisa lebih terbuka dan tidak merasa sendiri.
"Banyak kasus terjadi karena mereka hanya sekedar iseng dan coba coba. Nah disinilah peran pentingnya keluarga dan pendidikan sekolah dalam memberikan stigma kepada anak anak agar mereka menjauhi narkotika.
Dijelaskannya bahwa ada lima tahapan pencegahan narkotika. Dimulai dari individu,teman,keluarga, lingkungan dan sekolah. Semua memiliki peranan penting dalam penanggulangan narkotika.
"Melalui kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Sekolah baik SMP maupun SMA dan juga dari perwakilan Universitas di Jambi,mari kita sama sama menjaga dan memerangi narkotika terutama dengan memberikan edukasi yang baik kepad anak didik agar mereka menjauhi narkotika," bebernya.
Direktur Pusakamia Jambi Mochammad Farisi menambahkan pentingnya peran lingkungan pendidikan dalam memerangi narkotika. Menurutnya,dunia pendidikan harus menjadi salah satu pilar yang mampu membawa siswa didiknya memerangi narkotika.
"Beberapa cara harus dilakukan seperti memasukkan informasi mengenai narkotika ke salah satu mata pelajaran. Juga selalu mengingatkan anak anak akan bahaya narkotika saat upacara,rapat,kegiatan Osis maupun kegiatan lainnya. Selain itu juga bisa membuat tempelan berbagai tulisan di dinding sekolah yang mengajak untuk memerangi narkotika," bebernya.
Sementara itu,Ramlan dari Yayasan Sahabat menambahkan bahwa di Yayasan Sahabat ada sekita 20 pecandu narkotika yang sedang berjuang untuk kembali sembuh.
"Ada banyak cara pendekatan yang kita lakukan agar mereka bisa kembali seperti semula. Tentunya tidak mudah dan butuh support dari berbagai pihak termasuk dari lingkungan sekitar. Dan kita berharap tidak ada lagi korban korban lainnya," harapnya. (viz)