Pertamina Naikkan Harga BBM, Apa Saja Jenisnya? Cek di Sini

Senin 11-07-2022,14:33 WIB
Editor : Jambi Independent

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi tertanggal 10 Juli 2022.

Harga BBM non subsidi yang dinaikkan oleh PT Pertamina yakni jenis Pertamax Turbo dan Dex Series serta elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas. 

Pertamina menyatakan porsi produk Pertamax Turbo dan Dex Series hanya lima persen dari total konsumsi BBM nasional.

Sedangkan, porsi produk elpiji nonsubsidi hanya enam persen dari total komposisi elpiji nasional.

BACA JUGA:FEKDI 2022 Resmi di Buka, Menko Airlangga: Indonesia jadi Tujuan Investasi Digital di Asia

BACA JUGA:Innalillahi, Anggota Brimob Asal Jambi Tewas Tertembak di Jakarta

"Harga bahan bakar Pertamina telah dirancang sebagai wujud apresiasi untuk Anda dalam memberikan pelayanan prima di SPBU kami," pernyataan resmi Pertamina dalam laman MyPertamina dikutip dari Fin.co.id, Senin 11 Juli 2022.

Harga Pertamax Turbo yang sebelumnya dijual Rp14.500 per liter sekarang menjadi Rp16.200 per liter, Pertamina Dex yang semula Rp13.700 kini menjadi Rp16.500 per liter, dan harga Dexlite dari Rp12.950 naik menjadi Rp15.000 per liter.

Sementara itu, harga elpiji Bright Gas juga naik sekitar Rp2.000 per kilogram.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan alasan kenaikan harga BBM dan elpiji nonsubsidi karena mengikuti perkembangan harga minyak dan gas dunia.

BACA JUGA:Lapas Kelas II A Jambi Buka Layanan Kunjungan Tatap Muka, Simak Syaratnya

BACA JUGA:Warga Kembang Paseban Batanghari Tenggela di Sungai Batanghari, Ini Kronologisnya

Pada Juni 2022, harga minyak Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) senilai 117,62 dolar AS atau lebih tinggi 37 persen bila dibandingkan harga pada Januari 2020.

Sementara itu, harga elpiji berdasarkan contract price Aramco (CPA) pada bulan lalu menyentuh angka 725 metrik ton atau lebih tinggi 13 persen jika dibandingkan harga rata-rata sepanjang tahun lalu.

Irto mengklaim meski ada kebijakan penyesuaian harga, namun harga itu masih terbilang kompetitif bila dibandingkan produk sejenis yang dijual oleh sejumlah perusahaan penyalur BBM dan elpiji di Indonesia.  

Kategori :