JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID–Ukraina ternyata terus memberikan perlawanan terhadap Rusia.
Gempur Rusia Digaris Depan, Ukraina Kumpulkan 1.000 Drone
Sabtu 16-07-2022,13:03 WIB
Editor : Surya Elviza
Veklenko yang merupakan fotografer drone melakukan pelatihan dengan mengajarkan penduduk Ukraina untuk mengoperasikan drone.
"Pada awal perang, banyak prajurit kami meninggal karena mereka tidak tahu bahwa mereka sedang diawasi,” katanya.
“Kami telah mengembangkan metode sehingga pihak lawan tidak dapat mengetahui posisi kami dalam mengoperasikan drone tersebut,” jelasnya.
Kedua belah pihak dalam perang ini telah menggunakan drone dengan ukuran yang lebih kecil.
Pembentukan pasukan drone ini diajukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk menigkatkan kemampuan serangan militernya.
1.000 drone ini akan di operasikan oleh pasukan drone yang dilatih di pinggiran kota Kyiv dengan berbagai kelengkapan yang lebih modern.
Meskipun tidak memiliki drone tempur dengan spesifikasi militer, namun pihak Ukraina dapat memanfaatkan drone ini dalam melakukan pengintaian.
Hal ini sangat membantu pasukan Ukraina dalam mangarahkan rudal untuk menggempur pasukan Rusia.
Pihak Ukraina mengatakan bahwa senjata anti drone Rusia tampaknya dalam kondisi rusak sehingga hal tersebut sangat menguntungan pasukan drone untuk melakukan aksi mereka.
Hobi dan pilot drone komersial sudah mulai menyumbangkan perangkat mereka, mskipun tentara Ukraina membutuhkan drone yang dapat terbang dengan ketinggian yang lebih agar dapat menjangkau lebih banyak area.
“Kami telah menerima 30 drone dalam program 'Donate Your Drone', di mana drone tersebut datang dari Ukraina sendiri serta bantuan dari luar negeri.
Yury Shchygol, selaku kepala layanan keamanan siber dan intelijen Ukraina, mengatakan bahwa timnya telah membuat kontrak dengan produsen Polandia untuk pengadaaan drone taktis.
Zelenskyy juga akan mengembangkan pasukan drone ini dan meminta pada negara lain untuk mendonasikan drone mereka ke Ukraina agar dpat dikirim ke garis depaa.
“Kami berharap dapat mengumpulkan 1.000 drone untuk mengempur pasukan Rusia,” kata Shchygol.
Belajar untuk mengoperasikan drone bagi warga sipil membutuhkan waktu dua minggu, sementara pilot drone pengintaian kelas militer akan mendapatkan pelatihan sebulan.
Namun dia percaya upaya ‘Pasukan Drone’ akan membawa keuntungan di luar konflik dengan Rusia.
Dilansir dari aljazeera.com, sedangkan pihak Rusia juga tak mau ketinggalan, pihak Amerika mengungkapkan bahwa Rusia telah bekerja sama dengan Iran dalam pengadaan drone militer. (viz)
Artikel ini sudah tayang di disway.id
Kategori :