Menurut Susno Duadji, ada sejumlah kejanggalan yang dia lihat pada kasus ini. "Kejadian meninggalnya Brigadir J itu hari Jumat, kenapa diumumkan hari Senin. Tidak ada istilah libur di Bareskrim," kata Susno Duadji.
BACA JUGA:Ada Kabar Baik dari Pemkab Tanjab Timur, Tahun Ini BKPSDMD Usulkan Penerimaan PPPK
BACA JUGA:Cek Lokasi Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Ini yang Disampaikan Kapolda Jambi
Terlebih lagi ia juga mempertanyakan dimana keberadaan Bharada E saat kasus penembakanya bergulir.
"Dimana pelakunya?" ujarnya.
Di sisi lain, Susno Duadji merasa curiga dengan kinerja dokter forensik yang terlihat sangat janggal.
Bahkan Susno Dudji sampai menyarankan agar dokter forensik tersebut lebih baik dinonaktifkan. "Dokter yang memeriksa dan yang memberikan autopsi harus diperiksa, bila perlu dinonaktifkan gitu," ujar Susno.
Kemudian Susno Duadji mengungkapkan alasan mengapa dokter forensik yang menangani jenazah Brigadir J harus diperiksa.
"Ya karena janggal, dan sistemnya harus di buka ke publik. Apa visum yang dibuat sang dokter itu," ucapnya.
BACA JUGA:Susno Duadji Pertanyakan di Mana Bharada E, Si Penembak Brigadir J
BACA JUGA:Jelang Autopsi Ulang, Area Makam Brigadir J Dipasang Garis Polisi
"Jadi sorotan kita harus ke dokter yang memeriksa itu, dia meriksa di bawah tekanan atau meriksa beneran," sambungnya.
Pasalnya, Lanjut Susno Duadji jika pemeriksaan ini sudah sesuai prosedur maka publik tidak akan ribut soal penyebab tewasnya Brigadir J.
"Kalau meriksa beneran, orang gak akan ribut ini kena tembak peluru atau kena luka sayat?, atau luka tumpul? atau dokter-dokteran yang meriksa?," ucapnya, dilansir dari YouTube Kompas TV, dilansir pada 24 Juli 2022.(*)
Artikel ini telah tayang di Disway.id, dengan judul Lokasi Tes PCR Irjen Ferdy Sambo Bisa Terjawab, Mantan Kabareskrim Susno Duadji: Itu Bisa Ketahuan