JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Mantan Kabareskrim Komjen Pol Purn Susno Duadji terus menyoroti persoalan kasus tewasnya Brigadir J.
Menurut Susno Duadji kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo adalah hal yang mudah.
Susno Duadji mengatakan, yang suli itu ialah nemu jenazah hanyut di sungai.
"Yang sulit itu nemu jenazah yang hanyut di sungai, pertama kita mengidentifikasi siapa jenazah ini, kedua kita harus bertanya meninggalnya ini karena apa," ujar Susno Duadji, dilansir dari YouTube Indonesia Lawyers Club, dilansir pada 24 Juli 2022.
BACA JUGA:Ini Pengakuan Pacar Brigadir J, Usai Diperiksa 6 Jam oleh Penyidik Bareskrim Polri
BACA JUGA:Gelam Resto dan Resort Jambi Resmi Beroperasi
Sedangkan dalam kasus Brigadir J ini sudah terlihat jelas, TKP, barang bukti, pelaku penembakan hingga penyebab insiden tersebut terjadi. Kendati begitu ada satu syarat agar kasus ini bisa terungkap dengan jelas.
Syarat tersebut yakni pihak kepolisian harus menyita ponsel, sejumlah orang yang ada di TKP. Tujuannya adalah untuk mengetahui pembicaraan, kiriman gambar hingga video dan lainnya.
"Timbul pertanyaan kalau itu hilang, kan Polri tidak menyerah kan ada provider, minta kepada provider karena ini kasus kriminal pasti provider akan berikan kok, akan terlacak semua," ujar Susno Duadji, dilansir dari Indonsia Lawyers Club.
"Dari handhone juga bisa diketahui posisi masing-masing pemegang telepon pada jam itu," sambungnya.
Susno Duadji kemudian menyinggung lokasi tes PCR yang kabarnya Irjen Pol Ferdy Sambo sedang berada di sana saat pertistiwa berlangsung.
BACA JUGA:Diperiksa 6 Jam oleh Penyidik Bareskrim Polri, iPhone Pacar Brigadir J Disita
BACA JUGA:September 2022 Dibuka, Yuk Cek Persyaratan Penerimaan PPPK di Kabupaten Tanjab Timur
"Jadi dengan handphone bisa terjawab posisi, antara tempat PCR dengan lokasi itu bisa ketahuan," ujarnya.
"Kenapa bisa ketahuan? pasti bts disana 'bts itu tiang tinggi' bisa tunjukin itu di mana kita," sambungnya.
Di sisi lain, Susno Duadji sebelumnya juga sempat meminta agar dokter forensik yang memeriksa Brigadir J dinonaktifkan.