JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO. ID - Apakah Anda merasa waktu berlalu begitu cepat? Ternyata ada penjelasannya dari ahli.
Hal ini menurut ahli, via Psychology Today, mungkin bisa dikaitkan dengan apa yang dirasa orang, bahwa semakin hari waktu berlalu semakin cepat.
Ada teori yang mengatakan bahwa waktu bergerak tidak secara konsisten.
Mengapa demikian, karena waktu bisa berlalu lebih cepat atau lebih lamban, tergantung orangnya.
Hal ini menurut ahli, ada hubungannya dengan pertambahan usia pada manusia.
Itu juga berarti, orang yang usianya lebih muda, cenderung menjalani waktu lebih lamban dibandingkan mereka yang lebih tua.
Alasannya sendiri menurut ahli, ada hubungannya dengan perbedaan fungsi otak mereka yang muda dan mereka yang sudah berumur.
Pada mereka yang masih muda, otak manusia bisa mengingat lebih banyak memori sekitar 15 hingga 20 persen kapasitas daya ingat di alam sadar mereka.
Sementara pada mereka yang sudah tua, dalam hal ini contohnya sudah berusia 50 tahun atau lebih, hanya mampu mengingat sekitar 2 persen kejadian atau kenangan dalam hidup mereka.
Sementara itu menurut Professor Adrian Bejan, alasan mengapa waktu berlalu lebih cepat pada mereka yang bertambah usianya, ada hubungannya dengan melambatnya kemampuan otak dalam memproses informasi visual.
Menurut ahli, hilangnya ingatan pada lansia bisa disebabkan oleh beberapa faktor kesehatan, yang dampaknya adalah distorsi terhadap inforasi tertentu dalam hidupnya.
"Keluhan yang dialami dapat terjadi karena berbagai macam penyebab," kata dr. Muhammad Ainul Rohman seperti dikutip FIN dari Alodokter.
"Pada lansia tentu akan sangat berbeda pada orang dewasa seperti kondisi fisik, kesehatan dan mental," lanjut dia.
Ada pun beberapa kondisi yang dimaksud di sini, kata dr. Ainul Rohman, adalah seperti demensia atau pikun, amnesia, juga penurunan daya ingat yang disebabkan penyakit vaskuler.
Akan tetapi lanjut dr. Ainul Rohman, untuk dapat memastikan kondisi penyebabnya, dibutuhkan sesi pertemuan langsung dengan tenaga ahli.
Lewat wawancara pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter, juga pemeriksaan penunjang lainnya, maka dokter baru akan bisa menentukan diagnosanya.(viz)
Artikel ini sudah tayang di fin.co.id