Kelas Menengah yang Bertahan

Kelas Menengah yang Bertahan

Dr Noviardi Ferzi-ist/jambi-independent.co.id-

Oleh: Dr Noviardi Ferzi

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Dianggap cukup mampu untuk dapat bansos dan bantuan, tapi tidak cukup kuat untuk bertahan. Kata-kata ini tepat untuk mengambarkan kondisi sosial kelas menengah Indonesia saat ini.

Wasisto Raharjo Jati berjudul "The Indonesia Middle Class: A Conceptual Debate" dalam Masyarakat: Jurnal Sosiologi: Vol. 22: No. 1, Article 1 tahun 2017, dikatakan istilah kelas menengah atau middle class dalam studi politik dan masyarakat, tidak memiliki pemahaman dan pengertian yang definitif.

Sedangkan, menurut Kamus Cambridge, kelas menengah adalah kelompok sosial yang terdiri dari orang-orang yang berpendidikan tinggi, seperti dokter, pengacara, dan guru, yang memiliki pekerjaan bagus dan tidak miskin, tetapi tidak terlalu kaya.

Kelas menengah di Indonesia didefinisikan sebagai kelompok masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan, pendidikan, dan gaya hidup yang berada di antara kelas bawah dan kelas atas.

BACA JUGA:Palembang - Jambi Makin Singkat, Konstruksi Tol Betung - Jambi Seksi IV Capai Progress 80 Persen

BACA JUGA:Ini Sosok yang Terpilih pada Pilkate RT 35 Kelurahan Payo Selincah

Secara umum, kelas menengah di Indonesia ditandai dengan pendapatan bulanan sekitar Rp 6 juta - 12 juta. Pendapatan yang memungkinkan mereka memiliki tabungan dan gaya hidup yang cukup dan menyenangkan.

Jumlah kelas menengah di Indonesia terus berkembang, tetapi juga rentan terhadap perubahan ekonomi.

Beberapa laporan menunjukkan bahwa jumlah kelas menengah telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, tetapi juga ada laporan yang menunjukkan bahwa jumlahnya telah menyusut.  

Kelas menengah di Indonesia kian merosot sejak 2019. Ekonom senior yang juga mantan Menteri Keuangan periode 2013-2014, Chatib Basri mengatakan berdasarkan data Bank Dunia, diungkapkan pada 2018 kelas menengah jumlahnya sebesar 23% dari jumlah penduduk.

BACA JUGA:Dasar Bejat! Ini Modus Ayah Cabuli Anak Kandung di Limun Sarolangun yang Ditangkap Unit PPA Polres Sarolangun

BACA JUGA:Hasil Copa del Rey 2025: Barcelona Menang Dramatis 3-2 atas Madrid, Gelar ke-32 Diraih!

Kemudian pada 2019 tersisa 21% kelas menengah seiring meningkatnya kelompok kelas menengah bawah atau aspiring middle class (AMC) dari 47% menjadi 48%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: