Sorbitol dan serat larut harus melewati usus besar, yang kemudian kedua zat terpecah menjadi hidrogen, karbon dioksida, dan gas metana.
2. Kacang-kacangan
Pertama, ada kacang-kacangan yang mengandung banyak raffinose, zat gula kompleks yang sulit dicerna oleh tubuh.
BACA JUGA:Wow...Setelah Dipecat Bharada E, Pengacara Deolipa Yumara Minta Fee Rp 15 Triliun ke Bareskrim Polri
Zat ini masuk ke dalam usus besar, yang kemudian bakteri memecah senyawanya, hingga mengeluarkan gas hidrogen, karbondioksida dan gas metana.
Buang angin berlebihan tentu bukanlah keadaan yang baik bagi kesehatan.
3. Susu dan Produk Olahannya
Minum susu di pagi hari mungkin sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang.
Namun, susu mengandung zat gula laktosa yang juga sulit dicerna, hingga membuat gas bertumpuk pada tubuh kita.
BACA JUGA:Truk Tangki CPO Jatuh ke Jurang dan Terbakar
BACA JUGA:Ada Jejak Hewan Besar, Warga Tungkal I Tunda Panen Kelapa, Ternyata Ini Hewannya
Peningkatan gas juga menjadi salah satu gejala intoleransi laktosa.
Laktosa juga ditemukan pada produk olahan susu lainnya, seperti yoghurt, keju, hingga es krim.
Jika kamu ingin mengonsumsi susu dengan lebih aman tanpa merasa kembung hingga sering buang angin karena gas yang bertumpuk, cobalah untuk menggantinya dengan susu almond atau kacang kedelai.
4. Biji-bijian dan Gandum Utuh