Oleh:
Muji Lestari SE, MA
Fungsional Madya BPS Kota Jambi
Statistics is the grammar of science. (Karl Pearson)
Statistics’ real contribution to society is primarily moral, not technical. (Steve Vardeman and Max Morris)
Pendahuluan
Dua kutipan di atas menegaskan betapa pentingnya pemahaman, literasi dan budaya sadar statistik dalam menopang kemajuan dan kesejahteraan umat manusia. Kutipan pertama menggarisbawahi bahwa statistik mempunyai peran penting dalam pengembangan pengetahuan (sains) sesuai dengan kaidah ilmiah. Seluruh aktivitas yang menyangkut riset dan inovasi didasarkan pada ketersediaan data dan informasi.
Kutipan kedua menekankan bahwa sumbangan terbesar dari statistik bagi masyarakat bukan hanya soal teknis pendataan, pengolahan dan penyajian data statistik, tapi yang jauh lebih penting adalah pesan moral untuk menggunakan data statistik dengan sebaik-baiknya dan bertanggung jawab.
Sejalan dengan transformasi dan reformasi yang telah dirintis, BPS sekarang telah menyediakan data statistik yang semakin lengkap, mutakhir dan berbasis spasial. Pertanyaan yang seringkali muncul adalah sejauh mana tingkat pemahaman terhadap data statistik? Langkah apa saja yang diperlukan untuk mengoptimalkan manfaat data statistik? Dalam upaya menjawab pertanyaan tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) telah meluncurkan Pojok Statistik sebagai salah satu program unggulan (quick win). Program ini intinya bertujuan untuk membangun kerjasama dan kolaborasi dengan kalangan akademisi dari perguruan tinggi dan lembaga riset dalam pengembangaan dan pemanfaatan statistik.
Pojok Statistik: Tempat Asyik Belajar Statistik
Data statistik seringkali dipandang sebagai sesuatu yang rumit dan sulit untuk dipahami. Ketidaktersediaan dan kesulitan mendapatkan data statistik juga acapkali menghambat bagi para mahasiswa dalam penulisan tugas akhir baik skripsi, thesis maupun disertasi. Padahal sesungguhnya data statistik merupakan potret dari fenomena atau kejadian atau kondisi yang terjadi sehari-hari di masyarakat. Dengan kata lain memahami dan memperoleh data statistik secara baik dan benar merupakan langkah maju dalam mengasah kepekaan dan mempertajam wawasan para mahasiswa terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu, literasi dan budaya sadar statistik akan sangat bermanfaat bagi kalangan akademisi dalam pengembangan pengajaran, riset dan pengetahuan baru, bagi pemerintah daerah dalam merumuskan alternatif kebijakan yang terbaik, bagi masyarakat dalam memilih dan memilah informasi yang tepat dan berguna, serta bagi pelaku usaha dalam penyiapan rencana bisnis (business plan).
BACA JUGA:AKP Rita Yuliana Curi Perhatian Lagi, Unggah Postingan Begini
BACA JUGA:Nana Mirdad Rasakan Gempa Bumi di Bali : Rumahku Retak
Searah dengan amanat Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Pojok Statistik merupakan bentuk tanggung jawab BPS dalam mendorong literasi, edukasi dan budaya sadar statistik kepada kalangan akademisi. Pojok Statistik BPS memberikan ruang yang sangat luas bagi para mahasiswa, dosen, peneliti dan masyarakat umum untuk dapat mengakses data statistik secara murah, cepat dan mudah baik dalam bentuk cetak maupun digital.
Pojok Statistik merupakan kolaborasi BPS dengan perguruan tinggi di Indonesia untuk menyediakan fasilitas bagi para mahasiswa dan dosen dalam memperoleh data statistik untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan penelitian, serta mengembangkan riset unggulan dan inovasi. Pojok Statistik juga menjadi tempat berdiskusi bagi para akademisi, peneliti dan masyarakat umum dalam merumuskan terobosan pemikiran dalam pengajaran dan perumusan kebijakan berbasis data dan informasi yang akurat.
Riset Unggulan
Dalam dua dekade terakhir negara-negara di Asia seperti China, Jepang, Korea Selatan dan India mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kemajuan negara-negara tersebut mengandalkan pada inovasi; menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tepat dan bijak; mengembangkan tata niaga yang tertata dan terpadu; serta menyediakan infrastruktur pendukung. Kerjasama dan kolaborasi pemerintah, perguruan tinggi dan pelaku usaha swasta atau yang dikenal dengan pendekatan triplehelix menjadi kunci keunggulan dan daya saing.
Faktor lain yang menjadi kunci adalah penguatan manajemen pengetahuan (knowledge management) dengan memanfaatkan data, informasi, pengetahuan dan praktik baik (best practices) sebagai dasar perencanaan dan perumusan kebijakan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan. Intinya adalah pengelolaan dan pemanfaatan data statistik sebagai sumber informasi untuk mengembangkan dan menerapkan pengetahuan dalam meningkatkan pelayanan, membangun keunggulan usaha (bisnis) dan meningkatkan kinerja pembangunan.
BACA JUGA:Kak Seto Sarankan Anak Bungsu Ferdy Sambo Tetap Bersama Ibunya
BACA JUGA:Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi- Jurusan Keperawatan Gelar Donor Darah Dalam Rangka Peringati HUT RI
Langkah ke Depan
Kolaborasi BPS dan perguruan tinggi merupakan langkah penting dalam mendorong literasi, edukasi dan budaya sadar statistik; menguatkan manajemen pengetahuan; mengembangkan perencanaan kebijakan berbasis bukti dan pengetahuan (evidence and knowledge-based planning); serta mempercepat transformasi digital dalam mendukung peningkatan kualitas pengajaran, riset dan inovasi di kalangan perguruan tinggi.
Langkah ke depan dalam mendukung keberhasilan kerjasama dan kolaborasi BPS dan perguruan tinggi adalah pertama, dukungan dari perguruan tinggi untuk memberikan ruang bagi kolaborasi dalam penyediaan data statistik dan informasi; kedua, masukan dari perguruan tinggi terhadap perbaikan metode pendataan yang digunakan oleh BPS; ketiga, sosialisasi, konsultasi dan pendampingan dari BPS dan perguruan tinggi kepada para mahasiswa, peneliti dan masyarakat umum dalam mengakses dan memanfaatkan data statistik; keempat, dukungan dan keterbukaan BPS dalam berbagi data statistik secara mudah dan terus menerus; kelima, dukungan dari Pemerintah Pusat melalui kementerian/lembaga kepada perguruan tinggi untuk mendukung penyediaan peralatan komputer dan perluasan akses internet; serta keenam, dukungan dari media dalam mendorong promosi, literasi, edukasi dan budaya sadar statistik.
Pepatah mengatakan: “As a rule, he or she who has the most information will have the greatest success in life.” (Benjamin Disraeli). Siapa saja yang menguasai informasi akan mempunyai peluang lebih maju dan berhasil dibanding mereka yang kurang memahami dan tidak menguasai informasi. Mari kita sukseskan pelaksanaan Pojok Statistik.(*)