JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Penyelidikan tewasnya salah satu santri Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat, Ponorogo, Jawa Timur tengah terus berlanjut.
Diduga santri tersebut tewas karena dianiaya. Tim penyidik akan melakukan otopsi terhadap jenazah.
Rencananya, tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara M Hasan Palembang Polda Sumsel siap bantu mengautopsi jenazah santri Pondok Modern Darussalam Gontor 1 berinisial AM (17).
Dokter Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang AKBP dr Mansuri mengatakan pihaknya akan melakukan otopsi jenazah
BACA JUGA:Bukti Negara Hadir, PLN Nyalakan Listrik 24 Jam ke 3 Desa Terpencil di Jambi
BACA JUGA:Ada Upaya Adu Domba? Nama Komjen Agus Andrianto Sempat Muncul di Skema Konsorsium 303 Lain
"Kami telah berkoordinasi dengan Polres Ponorogo, Jawa Timur terkait autopsi AM (17)," ujarnya.
Autopsi sendiri rencananya akan berlangsung besok Kamis 8 September 2022," kata Mansuri, ditulis Rabu 7 September 2022.
Meski sudah menjadwalkan autopsi, Mansuri menegaskan proses itu baru akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pihak keluarga korban.
"Masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga, harapannya semakin cepat semakin baik," imbuhnya.Mansuri menambhakan, bahwa proses autopsi itu akan berlangsung di Tempat Pemakaman Umum Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang.
Autopsi juga akan dilakukan bersama tim ahli Forensi Markas Besar Polri.
"Nantinya tim Forensik dari Markas Besar Polri juga turut serta dalam proses autopsi tersebut untuk mengambil data terkait meninggalnya korban," ujarnya.
Sebelumnya, pihak Gontor sempat memberikan keterangan palsu terkait kematian santri berinisial AM (17) tersebut.
BACA JUGA:Kasus Narkoba, Oknum Polisi dan PNS di Sarolangun Ditangkap Polres Sarolangun
BACA JUGA:Ada Tambang Minyak Ilegal di Muaro Jambi, Polda Jambi Gelar Operasi, Hasilnya ...
Pihak keluarga awalnya mendapat informasi bahwa anaknya meninggal karena kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis-Jumat.
Mereka baru menyadari hal itu tak benar ketika meminta kain kafan yang menutupi tubuh AM dibuka dan jelas terlihat beberapa luka lebam di sekujur tubuh korban.
Hingga akhirnya, juru Bicara Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid mengakui bawa pelaku penganiayaan AM adalah dua orang santri kakak kelas korban yang duduk di kelas 6 atau 12 SMA.
Berdasarkan keterangan pihak Gontor, kedua santri tersebut saat ini telah dikeluarkan dari ponpes dan di kembalikan ke orang tua.Selain AM, polisi menduga masih ada santri lainnya yang jadi korban penganiayaan, yakni dua orang yang alami luka-luka.
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara dan pra rekonstruksi, Polres Ponorogo, polisi menyita barang bukti berupa pentungan, air mineral, minyak kayu putih, hingga becak.
Polisi Periksa Sembilan Saksi
Kapolres Ponorogo Ajun Komisaris Besar Catur Cahyono Wibowo menyatakan, bahwa penyidik telah memintai keterangan sembilan saksi.
Mereka adalah santri, pengasuh santri, dan dokter rumah sakit pesantren setempat.
BACA JUGA:Bersiap Ikuti Penilaian Kampung Bantar, Kelurahan Lebak Bandung Siapkan 4 RT
BACA JUGA:Terungkap, Oknum Polisi yang Ditangkap Kasus Narkoba, Dinas di Polres Sarolangun
Menurutnya, jumlah saksi dimungkinkan akan terus bertambah. Sebab, penyelidikan masih berlangsung.
Selain itu, olah tempat kejadian perkara dilakukan di sejumlah titik. Ini seperti di kawasan PMDG dan rumah sakit.
"Hari ini, kami juga melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) untuk melengkapi penyelidikan," ujar Catur, Selasa, 6 September 2022.
Catsur mengaku, bahwa penyidik telah mengantongi identitas terduga pelaku penganiayaan. Namun, Catur belum menyampaikannya karena berkaitan dengan tahap penyelidikan.
BACA JUGA:Ramalan Karier Berdasarkan Zodiak, Taurus, Pekerjaan Adalah Bagian Penting dari Hidup anda
BACA JUGA:Zodiak Kamu, 7 September 2022, Taurus, Situasi yang Tidak Menyenangkan Bisa Muncul
"Kami sudah mengantongi (identitas) terduga pelaku. Tapi, masih melengkapi penyelidikan agar lebih sempurna," tuturnya.
Selain itu, dari hasil penyelidikan sementara diketahui adanya dua korban lain dari dugaan penganiayaan di PMDG.
"Ada (korban lain dari dugaan penganiayaan). Korban ada tiga termasuk santri (yang meninggal)," pungkasnya. ( Derry Sutardi/disway.id)
Artikel ini juga tayang di disway.id
Dengan juduul awalnya berbohong penyelidikan tewasnya santri gontor berlanjut tim forensik bakal autopsi jenazah korban