Pemkot Jambi akan menjajaki kembali peningkatan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan daerah produsen Volatile Foods (VF), seperti cabai dan bawang yang ada di Provinsi Jambi, yaitu Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Muaro Jambi.
BACA JUGA:Daihatsu Tantang Kawula Muda Lewat Kontes Modifikasi Mobil Virtual DDeC 2022
BACA JUGA:Sebulan Terakhir, BPBD Sebut Sudah 5 Kasus Orang Tenggelam di Sarolangun
Dalam jangka pendek (1-2 bulan kedepan) Pemkot Jambi akan melakukan pembangunan infrastruktur jalan dari sentra produksi pangan ke pasar-pasar tradisional dan modern dalam Kota Jambi. Hal tersebut bertujuan untuk menurunkan biaya transportasi dan fasilitasi distribusi perdagangan antardaerah dalam wilayah Kota Jambi.
Tidak hanya itu, Pemkot Jambi juga mengoptimalkan penggunaan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam APBD Kota Jambi untuk mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.
Adapun langkah yang akan ditempuh adalah dengan pemberian Bantuan Sosial (Bansos) bagi kelompok masyarakat rentan, penciptaan lapangan pekerjaan dengan mempercepat penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, baik melalui proyek infrastruktur daerah maupun belanja barang dan jasa pemerintah.
Selain itu Pemkot akan memberikan subsidi pada sektor transportasi distribusi barang, sesuai aturan yang berlaku.
BACA JUGA:Viral Komplotan Geng Motor Jambi Bacok Warga dan Curi Buah, Berujung Ditangkap Polisi
BACA JUGA:Ini Jadwal Pemakaman Ratu Elizabeth II
Dalam jangka menengah dan jangka panjang, Pemkot Jambi akan segera melaksanakan terobosan atau inovasi dibidang pengendalian inflasi daerah.
Diantaranya dengan pencanangan gerakan urban farming "Gerakan Ayo Menanam Cabe dan Bawang di Pekarangan Rumah", pembagian bantuan bibit cabe dan bawang kepada rumah tangga dan kelompok tani di Kota Jambi, mengarahkan dan mendorong Kelompok Wanita Tani dan Kampung Bantar disetiap kelurahan dalam Kota Jambi untuk membudidayakan pangan keluarga terutama tanaman cabe dan bawang merah, serta Pemkot Jambi akan menyiapkan sejumlah lahan produktif dibeberapa wilayah, yang akan dijadikan "Lumbung Pangan" Kota Jambi.
Untuk mendukung gerakan urban farming "Gerakan Ayo Menanam Cabe dan Bawang di Pekarangan Rumah", Pemerintah Kota Jambi melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan memberikan bantuan cabai dalam polybag sebanyak 250.000 polybag dan 150.000 polybag bawang merah, yang akan menyasar kepada 50.000 KK.
Tidak hanya itu, Pemkot Jambi telah berkoordinasi dan mengajak pelaku usaha yang tergabung dalam Forum CSR Kota Jambi, untuk berpartisipasi dan membantu masyarakat Kota Jambi dengan menyalurkan CSR dalam bentuk bibit, maupun bantuan sosial komoditi penyumbang inflansi di Kota Jambi. Pemkot Jambi juga akan mengoptimalkan peran BUMD Kota Jambi untuk pengembangan model kerjasama perdagangan antar daerah.
BACA JUGA:IPEF Ministerial Meeting Resmi Ditutup, Ini Hasilnya
BACA JUGA:Sidak Jalan Kecamatan Rimbo Ilir, Pj Bupati Aspan Minta PT SMS Lakukan Perawatan Jalan
Sejauh ini, langkah strategis dan upaya serius Pemkot Jambi melalui TPID Kota Jambi telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Berdasarkan rilis dari Bank Indonesia pada September 2022, angka inflansi Kota Jambi pada bulan Juli 2022 diangka 8,55 (yoy) turun pada bulan Agustus 2022 di angka 7,77% (yoy).