JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Belum lama ini, akun digital milik sejumlah awak redaksi Narasi TV diretas oleh orang tak dikenal.
Peretasan itu terjadi usai presenter Najwa Shihab mengkritik gaya hidup keluarga polisi yang dinilai hedonism melalui program Mata Najwa.
Ramai diberitakan sebanyak 34 awak redaksi Narasi TV terkena peretasan massal.
Hal ini diketahui pertama kali pada Sabtu 24 September. Peretas berupaya mengambil alih akun media sosial milik redaksi Narasi, seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, dan Telegram.
BACA JUGA:Airlangga Ungkap Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah Penting untuk Kendalikan Inflasi
BACA JUGA:Ketahuan Selingkuh, Rizky Billar Diduga Banting dan Cekik Lesti Kejora
Dewan Pers meminta aparat penegak hukum untuk proaktif menyelidiki kasus peretasan terhadap akun digital awak redaksi Narasi yang terjadi sejak 24 September 2022.
"Meminta aparat penegak hukum supaya proaktif untuk menyelidiki kejadian peretasan ini dan segera menemukan pelakunya serta mengusut tuntas," kata Wakil Ketua Dewan Pers M. Agung Dharmajaya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu 28 September.
Dewan Pers menerima laporan dari beberapa konstituen bahwa telah terjadi peretasan terhadap akun digital puluhan awak redaksi Narasi. Kejadian ini merupakan peristiwa peretasan terbesar yang pernah dialami awak media nasional.
Menanggapi itu, Mabes Polri angkat bicara.
BACA JUGA:Ramalan Karier Berdasarkan Zodiak, Sagittarius, Emosi Anda Adalah Titik Kuat Anda
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo membantah ada anggota Polri yang terlibat peretasan.
"Kalau dugaan (peretasan) tidak ada," kata Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis 29 September 2022.
Ia mengatakan Polri telah memperoleh informasi mengenai kasus peretasan yang dialami oleh karyawan Mata Najwa dan Narasi TV.