JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh jajarannya untuk berhati hati dalam mengambil kebijakan pada saat kondisi global yang sulit saat ini.
Jokowi meminta seluruh jajaran untuk merancang antisipasi dengan baik oleh seluruh jajarannya.
Tujuannya adalah agar siap siaga jika skenario pahit seperti situasi global menurun sehingga membuat perekonomian nasional juga jadi berdampak buruk
"Semuanya harus kita tes betul sampai plan (rencana) A, plan B, plan C, plan D, semuanya harus ada, plan E, semuanya,"ujarnya.
BACA JUGA:Suami Tersangka, Lesty Kejora Dikabarkan Histeris dan Langsung Terbang ke Jakarta
BACA JUGA:Ini Perintah Kapolda Jambi ke Dirreskrimsus, untuk Menangani Masalah Truk Batu Bara di Jambi
Jokowi ingin jajarannya bisa berhati-hati dalam membuat setiap kebijakan dan harus sesuai dengan manajemen yang baik.
"Karena memang situasinya betul-betul ini situasi yang luar biasa sulitnya," kata Jokowi, saat memimpin sidang kabinet paripurna (SKP) di Istana Negara, Jakarta pada Selasa, 11 Oktober 2022.
"Sekali lagi, policy setiap kementerian dan lembaga itu hati-hati" ucap Presiden. Kepala Negara pun mendorong agar hubungan antar kementerian/lembaga dapat diperkuat untuk menangani urusan perlambatan ekonomi hingga sejumlah krisis," sambungnya.
Selain itu Jokowi berjanji akan mengajak Menteri Negara Koordinator untuk berdiskusi tentang stress test (uji stres keuangan).
BACA JUGA:Ada Kolom Tanda Tangan, Ini Paspor Cetakan Terbaru
BACA JUGA:Ada Kaitan dengan Cabai, BI Proyeksi Inflasi Triwulan III 2022 Tak Sampai 4 Persen
Guna dari tindakan itu yakni untuk mengetahui sebenarnya sudah sampai seberapa jauh kekuatan Indonesia jika badai krisis datang.
"Baik yang berkaitan dengan currency (mata uang), dengan kurs, yang berkaitan dengan inflasi, yang berkaitan dengan growth. Yang berkaitan dengan pangan kita, energi kita," pungkas Jokowi. (Risto Risanto/disway.id)
Artikel ini juga tayang di disway.id
Dengan judul presiden jokowi soal situasi global luar basa sulit