“Mudah-mudahan nanti pada saat setelah informasi tersebut sampai ke pemimpinan datanya memang valid, apakah anak tersebut memang betul positif penyakit ginjal akut misterius yang saat ini atau bukan,” jelas Tanti.
BACA JUGA:iPhone 14 Series Bulan Depan Mulai Dijual di Indonesia
BACA JUGA:Ditanya Dansatgas TMMD ke-115 Kodim 0415/Jambi, Ini Jawaban Anak-anak
Terkait dengan peredaran obat, Tanti menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan surat edaran.
Surat edaran tersebut tidak hanya ke apoteker tapi semua tenaga kesehatan yangterkait.
Diharapkan dengan surat edaran tersebut, tenaga kesehatan baik itu di rumah sakit, BP, apotek-apoteker untuk sementara waktu sampai ada pemberitahuan kembali untuk tidak mengeluarkan dahulu berbentuk sirup dengan kandungan etilen glikol.
Tanti juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mendapatkan himbauan dari dokter anak, jika ada gejala-gejala anak usia 8-9 tahun ada gejala demam, mencret, kemudian ditandai dengan tidak bisa kencing selama 6-8 jam untuk segera mendatangi rumah sakit.
BACA JUGA:Peduli Sesama, Honda Sinsen Kembali Gelar Kegiatan Donor Darah
BACA JUGA:Noviardi: Waspadai Inflasi Jambi Bergerak Liar, Timbulkan Ketakpastian
“Diharapkan bagi orang tua jika menemukan gejala tersebut pada anaknya untuk segara diperiksakan ke rumah sakit, sebagai tindakan pertama bisa ke puskesmas dahulu,” paparnya.
Sedangkan rumah sakit yang akan menjadi rujukan adalah rumah sakit yang memiliki fasilitas HCU dan ICU.
Tanti juga akan segera melakukan pendataan terhadap rumah sakit di Bekasi yang telah mempunyai fasilitas tersebut agar memudahkan masyarakat dalam menangani anaknya jika mempunyai gejala gagal ginjal akut.*
Artikel ini juga tayang di Disway.id, dengan judul Pengganti Obat Sirup Untuk Anak Diungkap Dinkes Bekasi