Menyoal Asumsi APBN 2023

Minggu 30-10-2022,16:38 WIB
Editor : Risza Saputra

BACA JUGA:Leslar Entertainment Bubar, Rudy Salim Pihak yang Paling Dirugikan

BACA JUGA:Ini 4 Makanan yang Bantu Atasi Insomnia dan Tidur Lebih Nyenyak, Cobain Deh

Ketiga, nilai tukar rupiah. Dengan pelemahan nilai tukar rupiah di kisaran Rp 15.600 per dollar Amerika Serikat (AS) , David melihat sulit bagi dollar AS kembali ke level Rp 14.000 di tahun depan.

Apalagi The Fed diperkirakan akan mengerek bunga acuannya lebih tinggi lagi. Proyeksi rerata nilai tukar dollar AS tahun depan akan berkisar Rp 15.500.

Nilai tukar mulai digunakan sejak terjadinya transaksi jual beli barang/jasa antar negara yang menggunakan mata uang berbeda pada sistem perekonomian terbuka.

Perbedaan dan perubahan harga barang yang diperdagangkan dari waktu ke waktu yang dihitung berdasarkan mata uang asing akan menentukan perubahan nilai tukar mata uang yang melakukan transaksi perdagangan.

BACA JUGA:Berlebihan Minum Air Kelapa Tidak Baik, Ini 6 Efek Sampingnya

BACA JUGA:Bawang Yawuyoko

Apa kaitannya dengan APBN? Penentuan nilai APBN selalu berdasarkan pada asumsi nilai tukar karena dalam APBN terdapat komponen belanja pembayaran bunga utang luar negeri yang harus dibayarkan dalam mata uang asing.

Keempat, asumsi suku bunga SUN tenor 10 tahun yang dalam APBN 2023 ditetapkan sekitar 7,9%. suku bunga SUN tenor 10 tahun pada 2023 akan berkisar 7,5% hingga 8,5%.

Sedangkan suku bunga acuan BI yang naik. Sekarang (posisi Oktober 2022), suku bunga acuan sudah 4,75%.

Mungkin akhir tahun di kisaran 5,2% hingga 5,5%, sehingga bisa saja yield SUN 10 tahun di tahun depan ada di kisaran 7,5% hingga 8,5%.

BACA JUGA:Viral Taruna Kemenhub Adu Jotos, Netizen Sebut Memalukan Institusi

BACA JUGA:Partisipasi di FinExpo 2022, BNI Tebar Reward

Suku bunga SBN merupakan suku bunga surat utang negara (SUN).

SUN dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara sesuai masa berlakunya.

Kategori :