JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Seorang asisten rumah tangga (ART) di Kabupaten Bandung Barat disekap dan dianiaya oleh majikannya.
Warga pun menerobos paksa untuk masuk ke salah satu rumah di Perumahan Bukit Permata menerobos paksa sebuah rumah di RT3/RW22, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
Rumah yang didobrak paksa itu diduga menjadi lokasi penyekapan seorang asisten rumah tangga (ART) perempuan asal Limbangan, Kabupaten Garut.
Aksi pendobrakan itu didampingi oleh TNI-Polri menggunakan alat linggis untuk mencongkel daun pintu yang sengaja dikunci, pada Sabtu 29 Oktober 2022.
BACA JUGA:Jadi Incaran Parpol Jelang Pilpres, Erick Thohir Dinilai Cocok Bersanding dengan Prabowo
BACA JUGA:Rizieq Shihab Sebut Islam Agama Langit, Bukan Agama Arab
Alhasil, seorang ART dengan kondisi luka-luka berhasil dievakuasi dari rumah penyekapan itu.
Kepala Desa Cilame Aas Mohamad Asor mengatakan, pendobrakan rumah tersebut berawal dari kecurigaan masyarakat setempat yang mencium adanya tindak penganiayaan terhadap seorang ART perempuan.
ART itu disekap di rumah milik majikanya dengan kondisi pintu dan gerbang rumah digembok. Warga yang curiga akhirnya membobol pintu serta mengevakuasi korban.
“Saya apresiasi warga yang tidak main hakim sendiri. Saat pendobrakan, warga didampingi aparat dari Babinsa dan Babinkamtibmas mendobrak rumah itu untuk mengevakuasi ART yang diduga menjadi korban kekerasan dan penyekapan tersebut,” jelas Aas saat dihubungi.
BACA JUGA:Satgas TMMD ke-115 Kofim 0415/Jambi Mulai Kerjakan Gorong-gorong
Dari kesaksian tetangga korban, kecurigaan warga itu berawal dari perilaku majikannya yang kerap menyiksa korban sejak beberapa bulan terakhir.
“Sudah sekitar 2 atau 3 bulanan disiksanya. Hampir setiap malam, korban terdengar menangis. Bahkan korban jika terlihat sering dihujankan di luar rumah kalau malam hari. Dari beberapa kejadian yang terlihat itu, akhirnya kecurigaan warga menguat,” ungkap Aas.
Dugaan adanya penyiksaan tersebut berdasarkan dari temuan beberapa bekas luka di tubuh korban setelah berhasil dievakuasi warga dari rumah penyekapan.
Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis dan menjalani visum.
BACA JUGA:Dinas Kehutanan Beri Sosialisasi Karhutla, pada TMMD ke-115 Kodim 0415/Jambi
BACA JUGA:Satgas TMMD ke-115 Kodim 0415/Jambi Ajari Anak-anak Mengaji
“Betul, ada luka-luka. Lebam di kedua matanya, dan ada luka di bagian punggung. Lebih lengkapnya nanti menunggu hasil visum,” jelas Camat Ngamprah Agnes Virganty.
Agnes juga mengatakan, ketika dievakuasi, korban mengalami trauma atas tindak kekerasan yang dialaminya. Korban tampak bungkam tentang apa yang dilakukan sang majikan kepadanya.
“Korban mengakuinya hanya jatuh. Tapi kalau dilihat luka-lukanya tidak memungkinkan hanya jatuh biasa. Apalagi ada bukti penyekapan. Lebih jauhnya kita percayakan ke pihak kepolisian,” jelas Agnes.
Saat ini, majikan korban sudah diamankan oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan terkait adanya dugaan tindak kekerasan serta penyekapan seorang ART asal Kabupaten Garut itu.
BACA JUGA:Atlet Sepatu Roda Jambi Raih 2 Emas di Kejuaraan Sepatu Roda Tingkat Nasional di Pariaman
BACA JUGA:Ajak Masyarakat Hidup Sehat BKKBN Kampanye Penurunan Stunting
“Majikan dan korban sekarang lagi dimintai keterangan di Polres Cimahi. Semoga tidak ada lagi kejadian kekerasan serupa,” kata Agnes.
Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Rizka Fadhilla menjelaskan, saat ini polisi sudah bergerak untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban maupun terduga pelaku.
“Kasusnya sudah ditangani Polres Cimahi, dan saat ini sedang tahap pemeriksaan dulu,” bebernya.*
Artikel ini juga tayang di Jabarekspres.com, dengan judul ART Disekap oleh Majikan di Bandung Barat, Korban Sempat Tidak Mengaku Karena Trauma
https://jabarekspres.com/berita/2022/10/29/art-disekap-oleh-majikan-di-bandung-barat-korban-sempat-tidak-mengaku-karena-trauma/2/