MUAROJAMBI, JAMBI–INDEPENDENT.CO.ID - Kasus tewasnya anak magang akibat terjepit mesin pres di PT.Sumber Graha Sejahtera (SGS) di Desa Sarang Burung, Kabupaten Muaro Jambi beberapa waktu lalu berbuntut panjang. Diketahui Tim dari Dinas ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jambi tenggah memeriksa pihak manajemen perusahaan akibat kejadian tersebut.
Kabid Binwasnaker dan HI Disnakertrans Provinsi Jambi Dedy Ardiansyah, mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi untuk diambil keterangannya terkait kejadian tersebut.
"Ada 6 Orang yang diambil keterangan. Kita akan gali dahulu keterangan yang ini kalau ada butuh kainnya kita akan panggil lainnya," katanya. Rabu 2 November 2022.
Tidak menutup kemungkinan, pihak perusahaan akan diberikan sanksi dari Disnakertrans Provinsi Jambi terkait kejadian tersebut.
BACA JUGA:Ibunda Brigadir J Pertanyakan Sedekat Apa Hubungan Putri Candrawathi dengan Kuat Ma'aruf
BACA JUGA:Mekanik dan Service Advisor Terbaik Jambi Bersaing di Technical Skill Contest 2022
"Kita akan selesaikan terlebih dahulu pengambilan keterangan ini perkembangannya seperti apa, baru kita apakah kita berikan dalam bentuk sanksi atau lainnya," tambahnya.
Dedy menjelaskan, walaupun yang tewas dalam bekerja itu peserta magang, namun dia berhak mendapatkan santunan yang sesuai dengan Jaminan sosial ketenagakerjaan.
Untuk menghindari kejadian tersebut terulang lagi, Disnakertrans Provinsi Jambi akan lebih meningkatkan pembinaan dan Pemeriksaan dan pengujian dalam hal norma norma K3. Dan pihaknya dalam waktu dekat akan mencoba membuat telaah terkait kejadian yang terjadi pada peserta magang di Jambi.
"Kita nanti akan sampaikan langsung kepada pak Gubernur Jambi melalui kepala Dinas, sehingga ini menjadi terobosan yang perlu dibicarakan dengan dinas terkait," bebernya.
BACA JUGA:Tim Peradilan Semu IAIN Kerinci Raih Prestasi Panitera Terbaik
BACA JUGA:LAJ Perkuat Kerjasama dengan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh
Kedepan Dirinya berharap agar para peserta magang lebih terpantau yang dilakukan oleh sekolah, baik itu umum ataupun SMK kejuruan sehingga kedepan lebih termonitor magang itu.
"Sebelum magang tentunya akan diberikan pembekalan terlebih dahulu terkait SOP-SOP yang ada didalam perusahaan," jelasnya.
Disinggung apakah, Peserta magang tersebut tewas karena kurangnya alat keselamatan, Dedy menjelaskan kemungkinan penyampaian SOP keselamatan kepada peserta magang tidak terlalu, tentang kerawanan kerawanan di dalam perusahaan.