KOTA JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - SMPN 2 Kota Jambi mengeluhkan kondisi sekolah yang tak memiliki saluran pembuangan air.
Kepala SMPN 2 Kota Jambi, Bambang Hermanto mengatakan, di sekolahnya hanya ada selokan penampung air, namun tidak ada tempat pembuangan.
Sehingga, kata dia air akan terus berada di dalam selokan, dan akan perlahan meresap jika cuaca panas.
Namun sebaliknya, jika musim penghujan, akan membuat genangan tinggi dan menimbulkan bau tak sedap.
BACA JUGA:TACB Ingatkan Pembangunan Lift di Jembatan Ampera Jangan Sampai Rusak Cagar Budaya
BACA JUGA:Kolaborasi PLN, ADB dan IPP Siapkan Pendanaan Pensiun Dini PLTU Swasta Melalui Mekanisme ETM
"Kemarin, waktu dua hari hujan turun, pas saya datang pagi, kondisi lapangan sudah kayak tambak udang. Kalau cuaca panas, airnya nyurut dikit-dikit. Aliran airnya ini tidak ada," kata Bambang, Rabu, 16 November 2022.
Parahnya lagi, kata Bambang, kondisi ini akan membuat lantai menjadi becek dan kotor, sehingga dilakukan pengepelan secara rutin setiap waktu.
Menurutnya, hal ini sudah terjadi sejak lama. Sejak dirinya belum menjabat di sekolah tersebut. "Saya baru empat bulan di sini, dan ternyata kata kawan-kawan kondisi ini sudah lama terjadi," kata dia.
Dirinya berharap agar hal ini turut menjadi perhatian Pemkot Jambi. Sebab, menurutnya pihak sekolah tak bisa berbuat mengenai saluran pembuangan air ini.
BACA JUGA:Upacara Wisuda Purna Bhakti Personel Polda Jambi, Wisudawan: Kami Terharu, Masih Diperhatikan Pimpinan
Sementara, kondisi genangan air yang menimbulkan bau tak sedap akibat air buangan dari bangunan yang lebih tinggi dari pada SMPN 2 Kota Jambi.
"Dengan kondisi ini kan jadi bau, belajar tidak nyaman. Berkegiatan juga susah, dan rentan terhadap penyakit," kata Bambang.
Sementara, salah seorang staf Tata Usaha SMPN 2 Kota Jambi mengatakan, sebelumnya, kondisi sekolah yang tak memiliki saluran pembuangan air ini sudah pernah disampaikan kepada pihak terkait, namun hingga saat ini belum ada perubahan.
"Sudah sampaikan surat dulu, ya diterima, tetapi tidak ada perbaikan apapun," katanya.
BACA JUGA:Masih Jauh dari Target RPJMD, 6.500 Warga Kota Jambi Masuk Kategori Miskin Ekstrim
Dirinya berharap agar segera dilakukan solusi untuk permasalahan yang mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar ini.
Sebab, menurutnya jika hujan dengan frekuensi tinggi dan lama, air bisa masuk hingga ke ruangan kepala sekolah, ruang kelas, dan ruang guru Bimbingan Konseling.*