JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Jalan alternatif Simpang Karmeo-Kilangan di Kabupaten Batanghari kini dalam proses pengerasan oleh TNI Korem 042/Gapu.
Kabid Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Jambi, Wasis mengatakan jalan alternatif Simpang Karmeo-Kilangan di Kabupaten Batanghari yang tengah dilakukan pengerasan itu, menelan biaya lebih dari Rp49 miliar.
Dirinya mengatakan, anggaran tersebut dikucurkan melalui APBD Perubahan 2022.
"Anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan jalan ini, lebih dari Rp49 Miliar melalui APBD Perubahan 2022," ujarnya.
BACA JUGA:Tim Underdog dari Afrika dan Asia Diprediksi Mewarnai Piala Dunia 2022
BACA JUGA:Kasih Solusi Kemacetan, PT SAP Siapkan Kantung Parkir untuk Truk Batubara
Dirinya mengatakan, dengan pengerasan jalan ini dapat memperpendek jarak tempuh kurang lebih 15 kilometer.
Sementara, Wasis mengatakan bahwa jalan yang dibangun ini tidak dibuat untuk pengangkut tambang.
"Artinya semua tambang tidak boleh lewat. Termasuk baru bara. Hanya untuk mobil umum saja," bebernya.
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto mengatakan bahwa dengan keterbatasan anggaran, pihaknya mengambil langkah pembangunan jalan ini, mengingat jalur Batanghari merupakan titik terparah terjadinya kemacetan batu bara.
BACA JUGA:Dilanjutkan Senin 21 November 2022, Ini Jadwal dan Agenda Kasus Sambo di Sidang Kematian Brigadir J
BACA JUGA:Nonton Piala Dunia 2022 Di Aston Jambi Bisa Dapat Voucher Kamar dan Makan Sepuasnya
"Maka kami ambil langkah ini, sesuai dengan kebutuhan. Harapan kami ini jadi transportasi alternatif terkait distribusi barang, karena dampak dari kemacetan," ujar Edi.
Sejauh ini, Edi menyebut bahwa secara aturan dari Dinas PUPR Provinsi Jambi, tidak boleh dilewati oleh angkutan batu bara.
"Maka kita ota dorong untuk kendaraan umum secara regulasinya. Kalau boleh (truk batu bara), nantinya akan dikaji sama-sama, sekarang untuk umum," kata Edi.