JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pemerintah Provinsi Jambi pada Maret 2022 mencanangkan Kampung Mantap, sebagai salah satu rencana aksi Gerakan Sungai Batang Hari bersih.
Kampung Mantap merupakan program Pemprov Jambi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, Sri Argunaini mengatakan, Kampung Mantap ini adalah program untuk desa dan kelurahan di Provinsi Jambi agar masyarakatnya sadar tidak membuang sampah ke sungai.
Ini mengingat masyarakat di bantaran Sungai Batang Hari memiliki peran penting untuk mendukung pemerintah dalam Gerakan Sungai Batanghari Bersih.
BACA JUGA:Wow, 596 Rumah Tak Layak Huni di Jambi Dapat Bantuan, Segini Nilainya
BACA JUGA:Download 3 Aplikasi Ini dan Dapatkan Saldo DANA Gratis Rp 500 Ribu
“Dari 419 desa yang ada di Bantaran Sungai Batanghari, baru 22 desa dan kelurahan yang ikut program Kampung Mantap ini,” ujarnya.
Sri Argunaini mengatakan, masih sedikitnya desa dan kelurahan yang bisa mengikuti Kampung Mantap ini karena terbatasnya anggaran.
“Tahun ini saja kita bisa selenggarakan karena dapat dana APBD-P tahun 2022,” ujar dia.
Ia menjelaskan tujuan dari adanya Kampung Mantap ini yaitu membumikan prinsip pengelolaan sampah dengan sistem 3R yaitu reduce, reuse dan recycle di desa ataupun kelurahan yang berada di sepanjang sungai atau perairan.
BACA JUGA:Semarak Natal 2022, Honda Sinsen Hadirkan Program Christmas Gifts
BACA JUGA:Pria di Sumatera Selatan Batal Nikah Gegara Mahar Kurang Rp700 Ribu, Begini Ceritanya
“Ini program sosialisasi dan edukasi masyarakat dan membentuk serta menjaga Sungai Batang Hari dalam hal untuk mengendalikan sumber pencemaran, yang berasal dari limbah domestik dan sampah dari masyarakat yang berada di kampung mantap,” sebutnya.
Sri mengatakan, sampah dari masyarakat yang berada di bantaran sungai harus bisa diselesaikan langsung dari sumbernya, yaitu rumah tangga.
Sehingga masyarakat yang berada di bantaran sungai, khususnya yang sudah masuk dalam program Kampung Mantap dapat memilah sendiri sampah-sampah sebelum dibuang.
“Tapi dibuang juga dijadikan sampah sebagai bahan baku ekonomis,” tandasnya.*