Menurut Apip presiden saja jabatannya 5 tahun, sedangkan Kades 6 tahun, malahan minta ditambah menjadi 9 tahun.
Jika itu merupakan permintaan warga desa, Apip minta Kades menunjukan warga yang mana meminta Kades untuk menjabat 9 tahun.
Sebelumnya Apip juga telah dipanggil oleh oleh Ketua Apdesi (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) Bengkulu Selatan untuk bertemu dengan 40 Kedes.
Dalam pertemuan itu Apip menyampaikan kalau dirinya meminta maaf jika apa yang disampaikannya menyinggung 40 Kades yang datang tersebut.
Akan tetapi salah satu Kades langsung mencecar Apip dan menyampikan jika Apip telah salah dan menyinggung serta menghina anak istrinya.
Menanggapi hal tersbeut, Apip mempertanyakan pada bagian mana dan detik berapa ada pernyataanya yang menghina anak dan istri dari Kades tersebut.
Peserta tersebut juga mencecar Apit untuk mengakui jika apa yang dilakukanya adalah hal yang salah, bahkan para peserta yang hadir menertawakan Apip saat peserta lain memintanya untuk meminta maaf.
“Tau-tau salah satu Kades langsung berkomentar agar dirinya langsung minta maaf dan apa yang dilakukannya salah, gak usah pakai tapi-tapian langsung minta maaf, harus mengaku salah,” terang Apip.
BACA JUGA:Pemkab Batanghari Raih Prediket Baik dan Indeks SPBE Tertinggi di Provinsi Jambi
BACA JUGA:UIN STS Jambi Segara Operasikan Gedung Kuliah Terpadu, Ini Daftar Fakultas yang Pindah
Apip sendiri mempertanyakan salahnya di mana, dia merasa jika apa yang dilakukannya hanyalah menyampaikan pendapatnya.
“Saya tidak punya teman disana, saya hanya sendiri yang berhadapan dengan 40 Kades dan beberapa perangkat Desa,” terang Apip.
Dalam pertemuan dengan 40 Kades tersebut akhirnya Apip disuruh untuk membacakan teks yang sebelunnya di paksa untuk mentandatangani.
Teks tersebut dibuat oleh Kades tersebut, dan Apip mengakui jika dirinya tidak sempat membaca secara detil teks tersebut karena takut dengan kondisi yang ada.