Di antaranya, 2 warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban gempa di Turki dan Suriah.
BACA JUGA:Terlalu Banyak Konsumsi Garam Berbahaya? Ini 5 Efek Sampingnya
BACA JUGA:Bertemu Baznas, Bupati Batanghari Minta Kades dan Lurah Update Data Kemiskinan
Bahkan, pejabat WHO memperkirakan, korban jiwa akibat bencana ini bisa tembus hingga 20.000 orang.
Oleh karena itu, mereka mendesak negara-negara dan lembaga internasional lain untuk segera memberikan bantuan ke zona bencana.
Sebelumya gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang wilayah Turki dan Suriah pada Senin 6 Februari 2023.
Kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa Turki dan Suriah cukup parah.
BACA JUGA:Diganggu Sejumlah Remaja, ODGJ di Muaro Jambi Ngamuk, Bakar Rumah Orangtuanya
BACA JUGA:Jadi Catatan Sejarah Paling Kelam, WHO Prediksi 23 Juta Orang Terdampak Tukir dan Suriah
Hal ini lantaran gempa tersebut melanda wilayah padat penduduk, dengan bangunan yang tidak tahan gempa.
Gempa berkekuatan 7,8 pada Senin kemarin merupakan yang paling kuat yang melanda negara itu sejak 1999.
Pada Agustus 1999, gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengguncang Marmara , wilayah padat penduduk di selatan Istanbul, kota terbesar di Turki, selama 45 detik hingga menghilangkan 17.500 korban jiwa. *
Artikel ini juga tayang di disway.id
Dengan judul update wni ibu dan anak dilaporkan meninggal dunia dampak turki suriah jasad korban ditemukan di lokasi ini