"Jika kuota ditambah dari 4000 angkutan batu bara, maka sisanya tetap akan menjadi polemik kemacetan di jalan raya. Genap ganjil juga bukan solusi untuk mengurangi kemacetan di jalan dan bahkan bisa memperparah situasi para lintasan angkutan batu bara," jelas Dhafi.
BACA JUGA:Asyik, Unja Siapkan 1.200 Beasiswa KIP Kuliah Tahun 2023 untuk Mahasiswa Baru, Catat Syaratnya
"Dan jika kita hitung bersama, kalau seluruh angkutan 11.500 atau 9000 keluar dari mulut tambang, sedangkan masuk bongkar muatan stockpile hanya 4000 sisanya akan menjadi kemacetan di jalan raya," ungkapnya.
Gubernur Jambi, Al Haris menegaskan kepada 3 perusahaan yaitu PT. Putra Bulian Properti, PT. Intitirta Primasakti dan PT. Sinar Anungrah Sukses untuk fokus dan segera menyelesaikan jalan khusus batubara. Al Haris mengundang 3 perusahaan tersebut terkait Expose Progress Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara, bertempat di Hotel Mercure Kemayoran Jakarta beberapa waktu lalu.
“Malam ini kita mengadakan rapat bersama Ketua DPRD Provinsi Jambi, Kapolda Jambi, Danrem 042 / Garuda Putih dan Organisasi Peringkat Daerah terkait Pemerintah Provinsi Jambi. Kita memanggil 3 pengusaha yang sudah menyatakan siap membangun jalan khusus batubara, kemudian kita melihat progres sejauh mana mereka bekerja dan meneruskan apa yang sudah menjadi kesepakatan awal dahulu dengan ketiga perusahaan ini,” ujar Al Haris.
“Alhamdulillah mereka sudah mulai bekerja, kita sudah melihat progresnya dalam pembangunan jalan khusus batubara ini. Kita akan terus memantau perkembangan pembangunan jalan khusus batubara ini, kalau ada kendala kita akan siap membantu mereka jika diperlukan,” lanjut Al Haris.
BACA JUGA:Pemenuhan Nik Warga Binaan, Lapas Bangko Koordinasi Dengan Duccapil Merangin
Al Haris menegaskan kepada pengusaha untuk mempercepat pengerjaan jalan khusus batubara sehingga angkutan batubara dapat menggunakan jalan tersebut dan tidak melintasi jalan umum lagi.
Kapoda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono juga mengingatkan kepada perusahaan untuk mempercepat progres pengerjaan jalan supaya tidak terjadi konflik di masyarakat. “Progres pembangunan jalan harus lebih cepat karena akan bersinggungan dengan masyarakat. Jika tidak kita jaga, maka dikhawatirkan terjadi konflik sehingga harapan masyarakat jalan khusus batubara ini segera terealisasi,” kata Rusdi.
Direktur Utama PT. Putra Bulian Properti, Wilson Jacobes menjelaskan PT. Putra Bulian Properti sudah melaksanakan ground breaking pada tanggal 1 September 2022 dan melaksanakan pemaparan DED pada tanggal 10 Januari 2023. Beberapa tahap pembangunan yaitu tahap pertama pembangunan jalan khusus batubara sepanjang 77 kilometer dari Dusun Mudo sampai Kilangan.
“Akhir Februari 2023 pembangunan tahap kedua segera dilaksanakan pembangunan jalan khusus batubara sepanjang 66 kilometer dari Kilangan sampai Lubuk Napal, Sarolangun. Pada awal 2024 untuk melengkapi jalan khusus batubara, kita juga membangun pelabuhan existing dengan kemampuan throughput 30 juta metric ton batubara per tahun, kantong parkir sepanjang 3 kilometer pada bibir sungai seluas 100 Hektar di Dusun Mudo dengan fasilitas rest area dan ibadah yang mampu menampung kurang lebih 15.000 truk,” jelas Wilson.
Direktur Utama PT. Intirta Primasakti, Bambang melaporkan, dari 93 kilometer pembangunan jalan khusus batubara oleh PT. Intirta Primasakti, sudah terealisasi sepanjang lebih kurang 15,3 kilometer dan saat ini fokus dalam mempercepat proses pengerjaan jalan dari Mandiangin menuju Pelabuhan Tenam yang akan selesai pada November 2023.