"Kemenag MUI ga punya ilmu kayaknya, mana argumenmu Kemenag NU," cetus akun @MAMANG maxim.
"Bubarkan saja, jika dibiarkan semakin menyesatkan," @lek awi.
"Depag Indramayu ounya rasa takut, gak ada nyali, ini sudah oaham penyesatan MUI harus bertindak," timpal @gapura dirja.
BACA JUGA:Lomba Pacu Perahu di Sarolangun Ricuh, 2 Desa Bentrok
BACA JUGA:Anda Punya Riwayat Diabetes? Hindari 5 Sayuran Ini agar Gula Darah Tetap Terjaga
"Orang Depag nya kurang paham agama jadi manggut aja," cetus @fauziyah2812.
Alumni Buka Suara
Lewat akun instagram @alumnizaytun, alumni Al Zaitun buka suara.
Alumni Ponpes Al Zaytun mengungkap bagaimana tata cara mereka salat selama mondok di Ponpes Al Zaytun.
Dari postingan yang terdiri beberapa slide itu, mereka para alumni menjelaskan tentang apa yang dilakukan selama salat di Pondok Pesantren Al Zaytun tersebut.
BACA JUGA:Gubernur Jambi Al Haris: Maknai Hari Buruh dengan Kegiatan Positif
BACA JUGA:Dapat 4 Titik Pengerjaan Bangkit Berdaya, Kelurahan Telanaipura Kebagian Rp99,5 Juta
Memperkuat bukti, atas apa yang mereka sampaikan, Alumni Al Zaytun juga menyertakan foto-foto lama mereka saat salat di Ponpes tersebut.
Sebelum mengungkap bagaomana tata cara mereka salat saat belajar di Ponpes Al Zaytun, alumni juga menyampaikan pandangan mereka terhadap polemik salat berjamaah antara shaf perempuan dan laki-laki dicampur oleh Pesantren Al Zaytun saat salat Ied 1444 H kemarin.
Mereka membuat surat terbuka, dengan judul SUARA DARI ALUMNI.
Berikut isinya: