"Sejatinya kan ini kelompok makar, bukan hanya salam saja. Banyak tafsir Al Qur'an dilakukan semau mereka dan dianggap hal biasa," ucap Ken Setiawan dalam wawancara di salah satu acara stasiun TV.
BACA JUGA:Kades Rukam dan 11 Saksi Dipanggil Penyidik Kejari Muaro Jambi
Ditambah lagi, kata dia bahwa syahadat dan rukun Islam di bawah ponpes Pimpinan Panji Gumilang itu sudah diubah.
"Ponpes Al Zaytun syahadat dan rukun Islam nya pun sudah ada yang dirubah," timpal Ken Setiawan.
Jika lazimnya syahadat adalah 'Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah', namun di Ponpes Al Zaytun Indramayu tidak demikian.
Lantas, apa tambahan yang dimaksud?
BACA JUGA:Pemkab Batanghari Jalin Kerjasama dengan Kabupaten Dhamasraya
BACA JUGA:Asyik! Harga BBM Pertamina Turun Lagi, Cek Harga Pertalite-Pertamax Terbaru per 17 Mei 2023
Tambahnnya, adalah tidak ada negara kecuali negara Islam.
Dan barangsiapa yang bernegara kecuali negara Islam, maka kafir.
Itulah tambahan syahadat yang diciptakan di Ponpes Al Zaytun Indramayu.
"Jadi mereka mudah sekali tafsiri mengkafirkan orang lain diluar kelompoknya," kata Ken Setiawan.
BACA JUGA:Waspada, Berikut Ciri-ciri Diabetes Mulai Menyerang
BACA JUGA:Pemkot Jambi dan Forum CSR Berikan Bantuan Sembako
Tak sampai disitu, Ponpes Al Zaytun juga belum mewajibkan salat, belum mewajibkan puasa pada bulan ramadan, tidak membayar zakar, dan ibadah hajinya pun bukan ke tanah Suci Mekkah, melainkan ke Indramayu Jawa Barat.