JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Palembang, sebagai salah satu kota dengan sejarah yang kaya, memiliki pesona dan keunikan tersendiri.
Selain terkenal dengan makanan khasnya dan ikoniknya Jembatan Ampera, ada satu hal menarik yang sering menjadi perhatian, terutama bagi kaum pria, yaitu kecantikan dan ciri khas wanita suku Palembang.
Masyarakat Palembang, khususnya wanita, memiliki ciri fisik yang membedakan mereka dengan suku-suku lain di Indonesia.
Mereka cenderung memiliki kulit putih dan mata sipit, yang sering kali menyerupai ciri fisik bangsa Tionghoa.
BACA JUGA:Percepat Pemerataan Konektivitas Digital Indonesia, Telkom Resmi Integrasikan IndiHome ke Telkomsel
BACA JUGA:SMSI Kabupaten Bungo Hadiri Coffee Morning Bersama Dandim 0416/BUTE Letkol Inf Evid Nirwan E
Beberapa orang bahkan menyebut mereka sebagai "orang Cinanya Indonesia" karena kesamaan ciri fisik tersebut.
Tentu saja, pertanyaan muncul mengapa banyak wanita suku Palembang yang memiliki mata sipit dan ciri fisik yang berbeda dengan mayoritas suku di Indonesia.
Salah satu faktor yang mempengaruhi hal ini adalah perkawinan campur yang terjadi di masa lalu.
Palembang merupakan salah satu kota penting dalam perdagangan rempah-rempah pada masa penjajahan, dan sungai Musi menjadi pusat perdagangan yang ramai.
BACA JUGA:SMSI Kabupaten Bungo Hadiri Coffee Morning Bersama Dandim 0416/BUTE Letkol Inf Evid Nirwan E
BACA JUGA:Lindungi Keselamatan 85 Juta Pelanggan, PLN Gandeng 4 Bank Luncurkan Asuransi Public Liability
Kapal-kapal asing seringkali singgah di sana dan melakukan transaksi, terutama di sekitar Selat Bangka yang dilalui oleh Sungai Musi.
Pada masa Dinasti Ming, Cheng Ho dikirim oleh Tiongkok ke Palembang untuk menumpas bajak laut dan menyebarkan agama Islam.
Cheng Ho dan rombongannya tinggal di Palembang dalam jangka waktu yang cukup lama.